Menlu AS: Ukraina Capai Kemajuan Signifikan dalam Serangan Balik

Selasa, 13/09/2022 08:05 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan serangan balasan Ukraina terhadap militer Rusia masih sangat dini, tetapi pasukan Ukraina telah membuat kemajuan yang signifikan.

Blinken, di Meksiko untuk pembicaraan ekonomi, dimintai penilaiannya tentang perkembangan terakhir di Ukraina.

Pasukan Ukraina telah merebut kembali puluhan kota dalam beberapa hari terakhir, setelah Moskow meninggalkan benteng utamanya di timur laut Ukraina pada hari Sabtu yang menandai kekalahan terburuknya sejak hari-hari awal perang.

"Apa yang telah mereka lakukan direncanakan dengan sangat metodis dan tentu saja itu diuntungkan dari dukungan signifikan dari AS dan banyak negara lain dalam hal memastikan bahwa Ukraina memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk menuntut serangan balasan ini," kata Blinken selama konferensi pers di Mexico City.

Blinken mengatakan konflik Ukraina kemungkinan akan berlanjut untuk beberapa waktu karena Rusia masih memiliki kekuatan dan senjata yang sangat signifikan di Ukraina yang masih digunakan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

"Rusia melakukan agresi ini. Saya pikir mengingat harga yang harus dibayarnya, ia dapat dan harus menghentikannya," katanya.

Blinken juga mengatakan tanggapan Iran terhadap proposal Uni Eropa tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 membuat prospek kesepakatan dalam waktu dekat tidak mungkin.

"Saya tidak bisa memberi Anda batas waktu kecuali untuk mengatakan, sekali lagi, bahwa Iran tampaknya tidak mau atau tidak mampu melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan," ujarnya.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati