Anies Baswedan Bungkam Soal Formula E, Pendukung Buat Ricuh

Rabu, 07/09/2022 21:44 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan rampung menjalani pemeriksaan atau permintaan keterangan oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (7/9) malam.

Anies dimintai keterangan dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait penyelenggaraan ajang balap mobil Formula E. Dia diperiksa selama 11 jam atau sejak pukul 09.26 WIB.

Tak banyak yang disampaikan Anies mengenai indikasi dugaan korupsi pada Formula E. Dia justru berbicara soal program Pemprov DKI.

"Ketika bertugas di pemerintahan di Jakarta kami pun membentuk komisi pencegahan korupsi ibu kota untuk membantu tugas pencegahan korupsi," kata Anies di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (7/9).

Dia enggan menyampaikan materi yang didalami penyelidik KPK mengenai Formula E. Anies memilih langsung masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya dan meninggalkan Gedung KPK.

"Itu tadi kami diminta untuk memberikan bantuan keterangan dan sudah disampaikan," kata dia.

Sementara itu, sempat terjadi kericuhan saat Anies melangkahkan kaki menuju mobil yang akan ditumpanginya. Hal itu diduga dipicu oleh sekolompok orang yang disinyalir pendukung Anies yang ikut berkerumun saat awak media mewawancara dan mengabadikan moment.

Sejumlah pihak itu sempat melontarkan kata-kata dengan suara keras. "Anies presiden, Anies presiden,". Sejumlah juru foto dan video terganggu atas aksi dari sejumlah pihak tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengungkapkan, sejumlah hal yang bakal didalami tim penyelidik mengenai awal mula proses perencanaan Formula E.

Tim penyelidik juga bakal mendalami proses penganggaran, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban event internasional tersebut.  

"Awalnya seperti apa sih misalnya? Tawaran dari mana? Kemudian direncanakan? Kemudian penganggarannya? Kemudian pelaksanaannya sampai dengan pertanggungjawabannya," kata Alex, sapaan Alexander Marwata di Jakarta, Selasa (6/9).

Terkait pelaksanaan, Alex mengatakan, tim penyelidik bakal mendalami adanya keuntungan yang diperoleh Pemprov DKI dari ajang Formula E. Hal ini mengingat salah satu tujuan Formula E adalah bisnis.

"Kalau tujuannya bisnis pasti kan pertimbangannya ini nanti mendapatkan keuntungan, banyak wisatawan yang datang menginap, menumbuhkan ekonomi, kan seperti itu yang perlu kita klarifikasi," katanya.

Kemudian, terkait penganggaran, Alex mengatakan, tim penyelidik bakal mengklarifikasi Anies mengenai dasar penggunaan APBD untuk penyelenggaraan Formula E. Hal ini mengingat dana APBD sejatinya tidak dapat dipergunakan untuk kegiatan bisnis.

Apalagi, commitmen fee yang telah dibayarkan Pemprov DKI untuk penyelenggaraan selama tiga tahun. Sementara, masa jabatan Anies sebagai gubernur DKI berakhir pada Oktober 2022 mendatang.

"Bagaimana nanti kalau tahun depan penggantinya atau Plt-nya melihat ini tidak bisa dilaksanakan karena ternyata hitung-hitungan ekonomi tidak menguntungkan. Bagaimana pertanggungjawabannya? Padahal commitmen fee itu enggak bisa ditarik. Nah, hal yang seperti itu lah kita minta ke ahli dan kita klarifikasi kepada yang bersangkutan. Perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban," kata Alex.

TERKINI
Dunia Alami Krisis Guru, Ini Saran PGRI ke Pemerintah Genjot Penjualan di China, Toyota Gandeng Tencent Toyota Kenalkan Dua Varian Mobil Listrik untuk Pasar China Perang Epik Rebutan Kilang Anggur, Brad Pitt dan Angelina Jolie Saling Menuduh