Taiwan Umumkan Rencana Kenaikan Anggaran Pertahanan

Kamis, 25/08/2022 14:52 WIB

Taipei, Jurnas.com - Taiwan mengumumkan rencana kenaikan anggaran pertahanan pada Kamis (25/8), setelah latihan militer besar-besaran China awal bulan ini membuat ketegangan kedua negara ke level tertinggi dalam beberapa dekade.

Taipei mengusulkan anggaran pertahanan sebesar US$13,7 miliar tahun depan, naik 13 persen tahun-ke-tahun, sembaru menunggu persetujuan dari parlemen.

Anggaran khusus tambahan juga akan dialokasikan untuk memperoleh jet tempur baru dan proyek lain, guna meningkatkan kemampuan angkatan laut dan udara.

"Untuk melindungi keamanan nasional, anggaran pertahanan keseluruhan untuk tahun depan akan mencapai Tw$586,3 miliar ke rekor tertinggi," kata juru bicara kabinet mengutip Perdana Menteri Su Tseng-chang dikutip dari AFP.

Taiwan hidup di bawah ancaman invasi secara terus-menerus dari China, yang mengklaim pulau demokratis itu sebagai bagian dari wilayahnya untuk direbut suatu hari nanti, bahkan dengan paksa jika perlu.

Kehebohan Beijing semakin terasa di bawah Presiden Xi Jinping, pemimpin paling tegas di China dalam satu generasi.

Anggaran militer diumumkan setelah Beijing mengadakan latihan yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Taiwan, sebagai pembalasan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei awal bulan ini.

Beijing mengecam tindakan diplomatik apa pun yang mungkin memberikan legitimasi kepada Taiwan, dan telah menanggapi dengan kemarahan yang meningkat atas kunjungan pejabat dan politisi Barat.

Selama seminggu setelah kunjungan Pelosi, China mengirim kapal perang, rudal, dan jet tempur ke perairan dan langit di sekitar Taiwan, latihan terbesar dan paling agresifnya sejak pertengahan 1990-an.

Bahkan sebelum latihan bulan ini, Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan serangan ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) pulau itu.

Tahun lalu, Taiwan mencatat serangan oleh sekitar 970 pesawat tempur China ke zona pertahanan udaranya, menurut database yang dikumpulkan oleh AFP, lebih dari dua kali lipat sekitar 380 pada tahun 2020.

Angka tahun ini sudah melebihi 980, dengan lebih dari 360 serangan tercatat pada bulan Agustus saja.

Peningkatan aktivitas tersebut semakin menekankan pada sumber daya militer Taiwan yang sudah ketinggalan zaman, terutama armada jet tempurnya yang sudah tua.

"Ada peningkatan signifikan dalam pemeliharaan operasi dalam menanggapi situasi lintas selat, karena pesawat dan kapal angkatan laut kami (semakin) dikerahkan," kata kepala anggaran Chu Tzer-ming.

TERKINI
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024 Pendapatannya Jauh Beda dengan Taylor Swift, Travis Kelce Disebut Miskin Emily Blunt Puji Taylor Swift Bisa Membangkitkan Kepercayaan Diri Putri Sulungnya Suka Berkencan dengan `Berondong`, Cher Ungkap Pria Seusianya Sudah Banyak yang Mati