Senin, 01/08/2022 13:41 WIB
Yangon, Jurnas.com - Juru bicara pemerintah Jepang mengkonfirmasi penahanan seorang jurnalis berkewarganegaraan Jepang di Myanmar. Tokyo menyerukan menyerukan pembebasan pria itu sesegera mungkin.
Wakil Sekretaris Kabinet Jepang, Seiji Kihara, dalam konferensi pers pada Senin (1/8) mengatakan pria berusia 20-an itu ditahan setelah merekam demonstrasi pada 30 Juli lalu.
Kubota menjadi jurnalis asing kelima yang ditahan di Myanmar, setelah warga negara AS Nathan Maung dan Danny Fenster, serta Robert Bociaga dari Polandia dan Yuki Kitazumi dari Jepang. Keempatnya akhirnya diusir dari negara itu.
Myanmar terlibat dalam kekacauan sejak kudeta militer pada Februari 2021 silam, menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis.
Legislator Luruskan Polemik Larangan Investigasi Jurnalistik di RUU Penyiaran
Soal Pro dan Kotra RUU Penyiaran, Dasco: Akan Dikonsultasikan dengan Komisi I
Kasus Pelecehan Perempuan di Jepang Tinggi, Militer Kekurangan Jumlah Pasukan
Kekerasan telah menyebar ke seluruh negeri sejak pemerintahan militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing menghancurkan sebagian besar protes damai di kota-kota.
Jepang termasuk di antara sejumlah negara yang mengkritik kudeta dan akibatnya, yang terbaru mengutuk eksekusi empat aktivis anti-kudeta bulan lalu.
Media pemerintah Myanmar pada Senin ini melaporkan bahwa Min Aung Hlaing telah memerintahkan keadaan darurat diperpanjang enam bulan, dengan alasan perlunya memperkuat sistem demokrasi multi-partai yang asli dan disiplin.
Keyword : Myanmar Jepang Jurnalis Demonstrasi