Jum'at, 29/07/2022 15:35 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi sepanjang periode April-Juni atau triwulan II tahun 2022 capai Rp302,2 triliun.
Deputi Perancanaan Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM Indra Gunawan mengungkapkan porsi dari realisasi investasi pada kuartal II itu di dominasi oleh asing sebesar 54% atau sebesar Rp163,2 tirliun.
Sedangkan porsi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) hanya 46% atau setara dengan Rp139,0 triliun.
"Pada kuartal II ini PMA melonjak jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sampai 54%, padahal dalam dua tahun terakhir angkanya itu hanya 49-50%," ujar Indra, Jumat (29/7/2022).
Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna
Tamu Wanita Harus Seksi, Sean Diddy Combs Pakai Timbangan untuk Syarat Masuk ke Pesta Liarnya
Puluhan Pembelot Korea Utara yang Ditangkap oleh Polisi Rahasia Dinyatakan Menghilang
Penanaman Modal Asing (PMA) kedalam negeri juga tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang berada di angka Rp116,8 triliun.
Angka tersebut juga masih mendominasi porsi Investasi asing sebanyak 52% dibanding dengan PMDN.
"Asing memang melonjak pada kuartal II tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya," katanya.
Lebih lanjut Indra menjelaskan ada beberapa sektor yang paling diminati Asing untuk melakukan investasi di dalam negeri, seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya senilai USD3,5 miliar atau sekitar Rp46 triliun.
Selanjutnya ada sektor pertambangan senilai USD1,3 miliar atau sekitar Rp19 triliun yang juga diminati kedua oleh investor asing setelah industri Logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya.
"Jadi pertambangan untuk memproduksi bahan bakunya dan diolah, oleh Industri logam dasar tersebut, jadi ini angkanya menunjukan sejalan dengan tren yang terjadi," bebernya.
Selain itu juga ada sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai USD1 miliar atau setara Rp14,8 tirliun, Sektor industri kimia dan farmasi senilai USD900 juta atau sekitar Rp13,36 triliun, serta Sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi dengan nilai yang sama yaitu USD900 juta.
Sejalan tren yang diminati oleh para investor asing tersebut membuat provinsi Sulawesi Tengah masuk dalam barisan 5 besar yang paling banyak dimasuki oleh investor.
Keyword : Investasi BKPM Modal Asing