Ukraina Serang Kherson, Rusia Serang Kyiv

Jum'at, 29/07/2022 09:47 WIB

Kyiv, Jurnas.com - Ukraina dan Rusia saling berbalas serangan. Pasukan dan markas Rusia di Kherson menjadi target rudal Ukraina, sedangkan Moskow memilih melancarkan serangan ke pinggran Kyiv.

Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba, mengatakan 15 orang terluka ketika rudal Rusia menghantam instalasi militer di distrik Vyshhorod, tepi ibu kota Ukraina pada Kamis (28/7) kemarin.

Sirene serangan udara berbunyi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sedang bertemu dengan Presiden Lithuania gitanas Nauseda, dan bertepatan dengan Hari Kedaulatan Negara Ukraina.

"Tidak masalah dengan apa yang diancam Rusia kepada kita, entah itu sirene serangan udara atau sesuatu yang lain, yang penting adalah kita membuat negara lain jatuh cinta dengan ketegasan Ukraina kita," kata Zelenskiy dikutip dari Reuters pada Jumat (29/7).

Serangan itu menghancurkan rasa normal yang hidup kembali di Kyiv sejak pasukan Rusia meninggalkan kota itu pada minggu-minggu pertama perang, dalam menghadapi perlawanan Ukraina yang sengit.

Sebagai balasan, komando distrik Utara angkatan bersenjata Ukraina meluncurkan lebih dari 20 rudal ke wilayah Chernihiv yang berbatasan dengan Rusia, dari sebuah pangkalan di Belarusia, sekutu Rusia.

Di selatan, Ukraina mengatakan pesawat-pesawatnya menghantam lima benteng Rusia di sekitar kota Kherson dan kota terdekat lainnya, yang merupakan serangan balasan terbesar Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari.

Wilayah Kherson, yang berbatasan dengan Krimea yang dianeksasi Rusia, jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah Moskow memulai "operasi militer khusus". Ukraina menggambarkan tindakan Rusia sebagai perang penaklukan ala kekaisaran.

Ukraina menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk merusak tiga jembatan di seberang Sungai Dnipro dalam beberapa pekan terakhir, sehingga lebih sulit bagi Rusia untuk memasok pasukannya di tepi barat.

Intelijen Inggris mengatakan strategi itu mulai mengisolasi pasukan Rusia di wilayah Kherson.

"Angkatan Darat ke-49 Rusia, yang ditempatkan di tepi barat Sungai Dnipro, sekarang terlihat sangat rentan," katanya dalam buletin intelijen.

Kota Kherson sekarang hampir terputus dari wilayah lain yang diduduki oleh Rusia. "Kehilangannya akan sangat merusak upaya Rusia untuk melukiskan pendudukan itu sebagai keberhasilan," lanjut intelijen Inggris itu.

RIA melaporkan pada Kamis kemarin bahwa dinas keamanan Rusia telah menemukan sekelompok agen Ukraina di Kherson, yang dibayar untuk meneruskan koordinat peta pasukan Rusia di sana ke Ukraina, untuk ditargetkan dengan artileri.

TERKINI
Donald Trump Dikabarkan Ingin Kendalikan Departemen Kehakiman dan FBI Analis Sebut Respons Prancis di Kaledonia Baru Bakal Perkuat Posisi Tiongkok Netanyahu Tetap Berpegang pada Tujuan Kemenangan Total atas Hamas Meski Menterinya Menantang Kepada Pengadilan Dunia, Israel Menyebut Tuduhan Genosida oleh Afrika Selatan Hanya Olok-olok