Indonesia Darurat Kebebasan Beragama, Ini Pemicunya

Kamis, 05/01/2017 10:22 WIB

Jakarta - Sepanjang tahun 2016, Indonesia dalam kondisi darurat kebebasan beragama. Sistem demokrasi yang selama ini dibangun dengan baik dalam ancaman hate speech atau ujaran kebencian.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Koordinator Kaukus Pancasila Eva Kusuma Sundari, ketika dihubungi, Jakarta, Kamis (5/1). Menurutnya, sosial media (Sosmed) menjadi salah satu pemicu darurat kebebasan beragama di tanah air.

"Demokrasi dalam ancaman hate speech, 2016 alarming bahwa Indonesia sudah darurat kebebasan beragama dan pemicunya adalah sosmed. Pembakaran vihara karena facebook, Ahok jadi pesakitan juga karena plintiran sosmed," kata Eva.

Kata Eva, kebencian, anti demokrasi, anti Pancasila, dan fitnah sedang difasilitasi sosmed. Sementara, para pihak yang bekerja untuk demokrasi dan HAM kalah agresip karena beda orientasi.

"Sectarianism menguat karena faham ini benar-benar memanfaatkan sosmed untuk menyerahkan faham dan merekrut pengikut. Jadi ini titik krusial bagi kita," tegas politikus PDIP itu.

Sectarianism, kata Eva, adalah illegal karena berada di luar sistem berbangsa dan bernegara. Sehingga, harus dilawan dengan hukum yang tegas. "Saya mendukung Menkominfo untuk bertindak tegas dengan menutup dan blokir webs, sosmed, media yang contentnya syiar kebencian atas nama agama," katanya.

"Pencegahan konflik adalah lebih manfaat daripada Indonesia dalam situasi perang atau konflik. Hindari kerusakan, pelihara kehidupan. Tegakkan Pancasila dan hukum konstitusi untuk save Indonesia," demikian Eva.

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan