Belanja Produk IKM Rp1,2 Triliun, Pemprov Lampung: Implementasi Arahan Presiden

Senin, 20/06/2022 20:40 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Arahan Presiden Joko Widodo menjadi landasan bagi Pemerintah Provinsi Lampung dalam mendukung pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Bahkan dana hingga Rp1, 2 Triliun dipakai buat belanja produk IKM.

"Jadi sesuai arahan Presiden, kita diwajibkan untuk mendukung pertumbuhan IKM di Provinsi Lampung," ujar Asisten Perekonomian & Pembangunan Pemprov Lampung, Ir. Kusnadi dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertema “BBI, Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM“ pada Senin, (20/6/2022).

"Kita terus melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari perencanaan sampai pembinaan dan implementasinya," lanjutnya.

Adapun kegiatan-kegiatan itu, Kusnardi menyebutkan, mulai dari perencanaan, pembinaan hingga implementasinya. Dari segi perencanaan, Pemda Lampung membuat regulasi dan aturan terkait pengelolaan sumber daya alam.

"Jadi ada setidaknya 9 kegiatan yang sudah kita laksanakan yaitu pertama kita buat aturan dan regulasi tentang sumber daya alam, bahan baku untuk IKM dan lain-lain. Sehingga, IKM dapat berkembang dan bertumbuh secara berkesinambungan," jelas Kusnardi.

Dari sisi SDM, kata Kusnardi, pihaknya terus melakukan pembinaan, peningkatan kompetensi melalui diversifikasi. Tujuannya, agar produk-produk yang dihasilkan lebih beragam dan lebih memberi nilai tambah.

Tak kalah penting, tambah Kusnardi, pihaknya juga membimbing, dan menginformasikan kepada para pelaku IKM untuk menerapkan sistem produksi yang ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengedepankan prinsip industri hijau.

Berikutnya Pemprov Lampung memperluas pasar bagi para IKM untuk memasarkan produknya, baik secara offline maupun online.
Adapun upaya perluasan pasar tersebut dilakukan berupa menggelar kegiatan pameran dengan berbagai pihak, baik secara provinsial, regional maupun nasional.

"Dan juga kita melakukan pembinaan agar kawan-kawan IKM juga mulai menerapkan teknologi informasi. Di samping pasar yang offline, juga kita mendampingi kawan-kawan IKM memasarkan melalui pasar secara online," ungkapnya.

Maka dari itu, tutur Kusnardi, Pemprov Lampung membentuk kehadiran platfom digital bernama Galeri Sikam. Platform ini hadir untuk memamerkan produkproduk IKM Lampung kepada khalayak ramai, dengan menyasar para pengguna internet.

Pihaknya juga menggelar festival dan lomba untuk memancing kreativitas pelaku IKM menciptkan produk yang lebih menarik.

Pemprov Lampung melakukan standarisasi produk dengan mendampingi dan membina para pelaku IKM untuk melaksanakan sertifikasi produk. Di antaranya seperti sertifikasi halal, izin edar dan lain-lain sehingga produk bisa lebih diterima di masyarakat secara luas.

Kemudian, pihaknya juga membantu pengadaan peralatan canggih bagi IKM yang memerlukannya. Bantuan dapat berupa bantuan langsung maupun kemudahan dalam mendapatkan akses permodalan.

Berikutnya, Pemprov Lampung juga aktif memasarkan produk-produk IKM kepada perusahaan-perusaan besar. Tingkatkan Anggaran untuk Belanja.

Dari sisi Pemprov Lampung, Kusnardi menyampaikan, pihaknya meningkatkan anggaran belanja daerah baik yang bersumber dari APBN maupun APBD untuk dibelanjakan pada produk IKM. Gubernur sendiri, katanya, sedang menerbitkan Keputusan Gubernur tentang Tim Peningkatan Pengunaan Produk Dalam Negeri.

"Kita juga menelisik APBN dan APBN untuk pengadaan barang dan jasa minimal 40 persen produk dalam Negeri. Kita sudah menginventarisir sekitar 1,2 triliun yang bisa kita belanjakan untuk produk dalam negeri," bebernya.

Terkait penyelenggaran Gernas BBI Lagawi Fest di Provinsi Lampung, Kusnasi menyampaikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah serius mendukung perkembangan IKM di Provinsi Lampung.

Menurutnya, kegiatan ini membuka wawasan bagi para IKM bahwa produk yang diolah dengan kaidah-kaidah yang baik akan menghasilkan produk berkualitas. Sehingga bisa bersaing dengan produk dari perusahaan-perusahaan besar dan brand yang sudah mapan

Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini menyadarkan para pelaku IKM di wilayah itu bahwa produk menarik dan dicari oleh konsumen tidak hanya dinilai dari isinya saja, namun juga kemasannya, standarisasi dan promosi yang dilakukan.

"Selain itu, juga bahwa selera itu beda-beda setiap wilayah. Kita juga harus pintar melihat konsumen kita siapa," tutupnya.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya