Jum'at, 17/06/2022 08:30 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Literasi gizi keluarga dinilai sangat penting untuk mencegah stunting. Stunting di Indonesia tidak hanya terjadi pada kelompok yang miskin namun juga terjadi karena pola pengasuhan dan pengetahuan gizi yang rendah.
Oleh karena itu, pemerintah terus memberikan perhatian guna menekan prevalensi stunting di Indonesia. Salah satu caranya dengan literasi gizi, tidak hanya diterapkan kepada ibu hamil, tapi juga keluarga dan lingkungannya.
Pemerintah bersama berupaya mewujudkan target penurunan angka prevalensi stunting di tanah air hingga 14 persen pada 2024, guna memastikan kualitas sumber daya manusia Indonesia lebih baik.
"Intervensi apapun bentuknya, jika sudah terkena stunting tak akan optimal. Maka itu mencegah stunting sangat vital untuk pembangunan Indonesia," jelas Menko PMK Muhadjir Effendy saat meninjau langsung keluarga stunting, disabilitas, dan lansia di Kel. Karangrejo, Kec. Karangrejo, Magetan, Kamis (16/6).
Puan minta petugas siaga hadapi puncak arus balik Lebaran 2024
Menko PMK: Mudik 2024 Lebih Baik dari Tahun Lalu
Ketua DPR Dukung Penerapan WFH: Tekan Kemacetan Arus Balik
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan generasi penerus bangsa menurutnya harus cukup gizi dan sehat.
"Melihat situasi yang ada saya memberikan perhatian penuh kepada stunting karena ini menjadi satu hal yang harus kita hilangkan segera," ujar Puan.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPR RI berdialog dengan keluarga stunting dan penerima manfaat bansos lain. Dalam dialognya, diketahui rata-rata stunting terjadi karena pada 1000 hari pertama kehidupan bayi asupan gizinya tidak terpenuhi.
"Tadi saya tanya langsung, ternyata penyebabnya kebanyakan karena memang asupan gizinya kurang. Dalam artian, saat hamil ibunya kesulitan makan atau bayinya yang sulit makan dan pola asuh juga," jelasnya.
Meski demikian, Kabupaten Magetan termasuk salah satu daerah yang sudah maju dalam mengatasi stunting. Tercatat prevalensi stunting di Kab. Magetan berada di angka 17,2 persen.
Pada kesempatan itu, Ketua DPR RI sekaligus memberikan bantuan secara simbolis kepada keluarga stunting, disabilitas dan lansia.
Di antaranya 150 paket sembako, satu unit Antropometri, sembilan unit kursi roda, tujuh unit tripod, dan dua unit kursi roda adaptif elektrik, serta bantuan HP untuk penyandang tuli.
Keyword : Stunting DPR RI Puan Maharani Menko PMK Muhadjir Effendy