Kata Said Aqil, Sosmed Panggung Fitnah dan Provokatif

Jum'at, 30/12/2016 19:51 WIB

Jakarta - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj mengatakan media sosial tidak menjelma sebagai arena pertarungan opini yang konstruktif. Tetapi, justru menjadi panggung provokasi fitnah dan kebencian.

Pernyataan tersebut diungkapkan Said saat konferensi pers acara Refleksi Akhir Tahun 2016 PBNU di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (30/12/2016).

Said menambahkan adanya gejala polarisasi pada masyarakat yang melibatkan penggunaan sentimen SARA untuk tujuan politik. Padahal, kata dia, hal itu berbahaya bagi kelangsungan sendi-sendi konsensus nasional.

"PBNU mengingatkan semua pihak untuk kembali kepada jati diri bangsa yang mengakui kemajemukan, dalam wadah perjanjian yang diikat dengan semangat Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan adalah tambahan energi untuk melipatgandakan kekuatan, bukan benih untuk menumbuhkembangkan perpecahan," ujar Said.

PBNU, lanjut Said, mengingatkan bahwa demokrasi yang tengah dikonsolidasikan sebagai sistem untuk mengalokasikan kesejahteraan publik berpotensi dibajak oleh gerakan fundamentalisme agama dan ideologi fundamentalisme pasar. 

"Kebebasan telah memberikan panggung kepada kelompok radikal mengekspresikan pikiran dan gerakannya yang berpotensi menggerogoti NKRI melalui isu SARA, provokasi permusuhan, dan terorisme," ungkapnya.

Said menambahkan, Dunia maya berkembang pesat sedemikian rupa menjadi panggung penyebaran kabar-kabar bohong dan berita-berita palsu. "Tujuannya untuk mengadu domba antarelemen bangsa dan mengobarkan permusuhan antargolongan," ucapnya.

TERKINI
Netanyahu Pertimbangkan Risiko Serangan Rafah karena Hadapi Dilema Penyanderaan Thailand akan Rekriminalisasi Ganja, Perdana Menteri Janji Bersikap Keras terhadap Narkoba Gerakan Mahasiswa Indonesia Bisa Lahirkan Kesadaran Global bagi Kemerdekaan Palestina Berkali-kali Mengungsi, Warga Gaza Cari Tempat Aman Sebelum Serangan Israel di Rafah