Keluar dari RSPAD, Hendropriyono Rayakan Lebaran Bersama Anak dan Kerabat di Rumah

Selasa, 03/05/2022 14:41 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Sebelumnya dia sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) lantaran terserang demam berdarah dengue (DBD).

Anak Hendropriyono, Diaz Faisal Malik Hendropriyono kemudian membagikan momen kebersamaan dengan sang ayah di momen Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Adapun Hendropriyono akhirnya diizinkan oleh tim dokter untuk melanjutkan perawatan di rumah.

Diketahui dalam foto yang dibagikan Diaz di akun Instagram @diaz.hendropriyono, Selasa (3/5), kondisi ayahnya tampak semakin membaik.

Mengenakan baju merah dan peci dipadu dengan sarung berwarna senada, terlihat di foto Hendropriyono lebih segar. Dia tersenyum didampingi sang istri Tati Hendropriyono bersama puteranya Diaz dan menantunya, Linda Ratna Nirmala di sisinya.

Di sisi lainnya, tampak Deddy Corbuzier dan pasangannya Sabrina Chairunnisa. Kedua pasangan selebriti itu berpose di sebelah Tati Hendropriyono.

"Jangan sampai ada rusa di antara kita," tulis Diaz dalam unggahannya menggambarkan hiasan kepala rusa yang dipajang di dinding bagian tengah saat mereka berfoto.

"Rusanya kok ngraep depan belakang... Oh kaca..... Btw..... Thank you brother.... Yesterday.... Gila bgt ahahhhahaa," tulis Deddy Corbuzier menimpali.

Kondisi kesehatan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono kian membaik pascaterkena serangan demam berdarah dengue (DBD).

Hari ini, Minggu (1/5/2022), tokoh intelijen Indonesia itu sudah kembali ke kediaman. Anak Hendropriyono, Diaz Faisal Malik Hendropriyono mengatakan, sang ayah kini tinggal melanjutkan perawatan di rumah.

 

TERKINI
Staf PBB Meninggal, Israel Sebut Kendaraannya Diserang di Zona Pertempuran Aktif di Gaza Mahasiswa Harvard yang pro-Palestina Akhiri Perkemahan, Berjanji akan Lanjutkan Protes Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki Hadapi Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Upayakan Pembicaraan dan Kirim Polisi