Ekonomi Amerika Diprediksi Membaik, China Menurun

Selasa, 20/12/2016 19:41 WIB

Jakarta - Perekonomian Amerika tahun 2016 diperkirakan akan berada pada level 1,6%, atau melambat dibanding tahun lalu sebesar 2,6%. Namun, pada tahun 2017 Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi perekonomian Amerika Serikat (AS) akan lebih solid.

Direktur CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, pertumbuhan ekonomi Amerika tahun depan akan ditopang membaiknya penyerapan tenaga kerja serta meningkatnya pendapatan masyarakat negara paman sam.

"Kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS sangat besar kemungkinannya untuk membawa dampak positif bagi perekonomian domestik Amerika," ujar Mohammad Faisal di Jakarta, Selasa (20/12).

Di bawah kepemimpinan Trump, lanjut Faisal, AS melakukan kebijakan ekonomi ekspansif, seperti pemotongan pajak, peningkatan belanja infrastruktur, serta kebijakan perdagangan yang lebih bersifat proteksionis.

Berbeda dengan Amerika, CORE Indonesia memprediksi perekonomian China akan menghadapi masa suram di tahun depan. Hal ini dipengaruhi olah kebijakan transformasi pemerintah China yang berusaha mengubah basis pertumbuhan dari ekspor dan investasi menjadi pertumbuhan yang berbasis konsumsi domestik dan sektor jasa.

"Hal ini akan berdampak pada turunnya permintaan impor, khususnya bahan baku," jelas Faisal, seraya menambahkan bahwa perekonomian China tahun ini diperkirakan ada pada level 6,6%, lebih lambat dibanding tahun 2015 yang mencapai 6,9%.

Secara global, angka pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diperkirakan ada pada level 3,1% atau setara dengan pertumbuhan ekonomi global tahun lalu.

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024