Hubungi Jokowi, PM Australia Tolak Kehadiran Putin di G20

Kamis, 24/03/2022 14:10 WIB

MELBOURNE, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan, mengizinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk duduk bersama para pemimpin dunia lainnya di KTT Kelompok Dua Puluh (G20) tahun ini akan menjadi langkah yang terlalu jauh.

Dikutip dari AFP pada Kamis (24/3), Morriso mengatakan telah melakukan kontak langsung dengan Presiden Indonesia Joko Widodo sebagai tuan rumah pelaksana G20 tentang kehadiran Putin.

Morrison keberatan, dengan alasan perang Rusia di negara tetangga Ukraina. "Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain," katanya.

"Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional," kata Morrison pada konferensi pers di Melbourne.

China minggu ini menggambarkan Rusia sebagai anggota penting G20 dan mengatakan tidak ada anggota yang memiliki hak untuk mengusir negara lain, setelah Washington meningkatkan prospek mengecualikan Moskow.

"Dan gagasan duduk satu meja dengan Vladimir Putin bagi saya, adalah langkah yang terlalu jauh.

Morrison mencatat, Australia dan Belanda bulan ini juga telah meluncurkan proses hukum baru terhadap Rusia atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di Ukraina pada 17 Juli 2014, menewaskan semua orang di dalamnya.

Penyelidik internasional mengatakan itu diserang oleh rudal permukaan-ke-udara yang awalnya dibawa dari pangkalan militer Rusia. "Jadi kita tahu bentuk Vladimir Putin dalam hal mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah," kata Morrison.

"Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina. Dan itulah mengapa Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia," sambungnya.

Australia mengumumkan pada hari Minggu larangan semua ekspor alumina dan bauksit ke Rusia sambil menjanjikan lebih banyak senjata dan bantuan kemanusiaan ke Ukraina.

Pemerintah mengatakan Australia telah menjatuhkan 476 sanksi terhadap individu dan institusi Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

TERKINI
Kerusakan Saraf di Punggung, Britney Spears Harus Terapi Akupunktur Setiap Hari Kolabs di Lagu `Florida!!!`, Florence Welch Puji Taylor Swift Membumi di Tengah Ketenarannya Begini Reaksi Charlie Puth Disebut Taylor Swift di Album The Tortured Poets Department Megan Fox dan Machine Gun Kelly Kembali Mesra setelah Putus Tunangan