Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina di Tepi Barat

Senin, 14/02/2022 12:45 WIB

JENIN, Jurnas.com - Pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 17 tahun dalam bentrokan di Tepi Barat saat melakukan operasi untuk menghancurkan rumah seorang yang dicurigai "teroris".

Dikutip dari AFP, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Mohammed Abu Salah terbunuh di desa Silat al-Harithiya dekat kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Tentara Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan, pasukannya bersama dengan polisi perbatasan telah memasuki desa untuk menghancurkan lantai tempat tinggal Muhammad Jaradat.

Dikatakan Jaradat dan yang lainnya telah melakukan penembakan fatal baru-baru ini terhadap seorang pemukim Yahudi di Tepi Barat.

Tentara mengatakan, kerusuhan kekerasan pecah menjelang pembongkaran yang direncanakan, dengan partisipasi ratusan warga Palestina, beberapa di antaranya melemparkan bahan peledak ke pasukan Israel.

"Pasukan mengidentifikasi sejumlah perusuh bersenjata, dan menembak ke arah mereka untuk menetralisir ancaman," kata pernyataan militer tanpa mengomentari langsung kematian remaja tersebut.

Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah individu yang dikatakan telah melakukan serangan terhadap orang Israel, di Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Praktik yang kerap memicu ketegangan itu dikecam oleh para kritikus sebagai bentuk hukuman kolektif. Israel menegaskan pihaknya menghalangi serangan.

Tentara mengatakan, Jaradat bertanggung jawab atas kematian Yehuda Dimentman, seorang mahasiswa agama berusia 25 tahun yang ditembak mati di Tepi Barat pada bulan Desember.

Seorang ayah yang sudah menikah, Dimentman sedang belajar di sebuah sekolah agama di pemukiman Homesh di Tepi Barat ketika dia terbunuh dalam penembakan yang melukai beberapa orang lainnya.

Israel menangkap beberapa orang selama penembakan beberapa hari setelah itu terjadi.

Sekitar 475.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat, bersama sekitar 2,9 juta orang Palestina, di komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Homesh adalah salah satu pemukiman yang bahkan dianggap tidak sah oleh Israel. Itu telah dievakuasi oleh pasukan Israel pada tahun 2005 tetapi pemukim tetap terus beroperasi di sana, memicu ketegangan dengan warga Palestina.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967.

TERKINI
Satu Lagi Pimpinan KKB Petrus Pekei Ditangkap Digagas Posan Tobing, Konser Anak Ni Raja Lestarikan Budaya Batak Lewat Musik Orang Paling Berkuasa di Inggris Raya, Raja Charles Cuma Punya Harta Rp12,2 Triliun! Ketika Link and Match Berbuah Cuan bagi Siswa SMK