Korea Terancam Krisis jika Korut Lanjutkan Uji Coba Nuklir

Kamis, 10/02/2022 15:14 WIB

Seoul, Jurnas.com - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in menyebut Semenanjung Korea terancam mengalami krisis, apabila Korea Utara (Korut) melanjutkan uji coba nuklir atau rudal jarak jauh.

Oleh karena itu, Presiden Moon Jae-in menyerukan dialog dan diplomasi untuk mencegah hal itu terjadi.

Januari menjadi bulan rekor untuk uji coba rudal Korea Utara, setelah pemimpin Kim Jong Un mengisyaratkan dia bisa melakukan uji coba nuklir baru atau peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) untuk pertama kalinya sejak 2017.

"Jika peluncuran rudal Korea Utara yang berulang-ulang melanggar moratorium (yang dipaksakan sendiri oleh Kim), itu akan langsung membawa Semenanjung Korea kembali ke situasi krisis lima tahun lalu ketika ada kekhawatiran perang," kata Moon dikutip dari Aljazeera pada Kamis (10/2).

"Para pemimpin politik negara-negara terkait harus terlibat dalam dialog dan diplomasi yang gigih untuk mencegah krisis serupa," tegas dia.

Ketegangan baru antara Pyongyang dan Washington menjadi kemunduran besar bagi Moon, seorang liberal dovish dan putra pengungsi perang utara yang mempertaruhkan masa jabatan presiden tunggal untuk pemulihan hubungan antar-Korea.

Pemilihan presiden Korea Selatan akan digelar pada Maret mendatang, dan Moon akan meninggalkan kantor pada Mei nanti setelah menjalani masa jabatan lima tahun.

Moon mengakui bahwa dia tampaknya telah kehabisan waktu, dengan mengatakan bahwa pertemuan puncak dengan Kim di menit-menit terakhir tidak mungkin atau adopsi proposalnya untuk deklarasi yang mengakhiri Perang Korea 1950-1953 akan terjadi sebelum dia meninggalkan kantor.

Moon mengatakan pencapaiannya yang paling berharga adalah membantu "mengalihkan arah ke arah dialog dan diplomasi daripada konfrontasi militer" dan penyesalan terbesarnya adalah kegagalan KTT AS-Korea Utara di Hanoi, yang gagal karena pencabutan sanksi.

"Sangat disesalkan bahwa KTT berakhir dengan `tidak ada kesepakatan` ketika kelanjutan dialog harus dipastikan setidaknya," ungkap dia dengan alasan bahwa kesepakatan bertahap yang lebih kecil masih harus dilakukan ketika menjadi jelas bahwa "perjanjian besar kesepakatan" berada di luar jangkauan.

"Jika pembicaraan Korea Utara-AS dilanjutkan dan para pemimpin Korea Utara dan Amerika Serikat secara historis bertemu sekali lagi, saya berharap mereka dapat mencapai kemajuan substansial dalam denuklirisasi Semenanjung Korea, pelaksanaan proses perdamaian dan normalisasi hubungan AS-Korea Utara," kata Moon.

TERKINI
Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis