Kamis, 27/01/2022 19:25 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi menilai saat ini dunia masih dihantui ancaman konflik dan perang.
Pria yang akrab disapa Gus Mis ini pun menegaskan diperlukan sebuah pemikiran konstruktif, untuk memberikan solusi atas krisis kemanusiaan.
"Salah satunya dengan mengedepankan pemikiran keislaman yang bernuansa moderat dan mendorong terwujudnya perdamaian dunia. Saatnya Indonesia menjadi poros dunia moderasi Islam," kata dia dalam siaran pers, Kamis (27/1).
Gus Mis mengaku kerap mengampanyekan isu tersebut, seperti dalam pidato penutupan webinar: “Building Internasional Cooperation to Reinforce Commitment and Practices of Islam as Rahmatan lil ‘Alamin” yang digelar oleh INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, serta Kedutaan Besar RI Tunisia, Pakistan, dan Malaysia.
Ghufron Akui Sempat Diskusi dengan Alexander Marwata Soal Mutasi ASN Kementan
Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik
Jokowi Kumpulkan Menteri di Istana, Bahas Relokasi Warga Gunung Ruang
"Pengalaman NU dan Muhammadiyah dalam mengimplementasikan moderasi Islam dapat menginspirasi dunia, khususnya dalam melahirkan paham Keislaman yang memperkokoh kebangsaan. NU dan Muhammadiyah telah terbukti memperkokoh Pancasila sebagai pijakan bersama dalam berbangsa dan bernegara," papar Gus Mis.
Ia juga ingin mengenalkan pemikiran KH Ahmad Shiddiq ke Tunisia dan kawasan Timur Tengah. Gagasan utama perihal persaudaraan keislaman (ukhuwwah islamiyyah), persaudaraan kebangsaan (ukhuwwah wathaniyyah), dan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah insaniyyah).
"Saatnya Indonesia menginspirasi dunia dengan pemikiran-pemikiran Keislaman yang moderat, progresif, dan konstruktif," tandas Zuhairi Misrawi alias Gus Mis.
Keyword : Zuhairi Misrawi Gus Mis moderasi beragama NU Muhammadiyah