Lestari: Krisis Global Adalah Ruang untuk Pembelajaran Menuju Perbaikian Ekonomi

Rabu, 19/01/2022 19:55 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Potensi Indonesia di sejumlah sektor harus menjadi modal untuk menatap ekonomi Indonesia di tahun 2022. Krisis global dalam sejarah adalah ruang untuk pembelajaran menuju perbaikan ekonomi tahun ini.

"Ada optimistik dalam menatap perekonomian pada 2022, bila kita mampu melanjutkan kehidupan dengan norma-norma baru yang melahirkan kenormalan baru," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Menatap Ekonomi Indonesia 2022 yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (19/1).

Menurut Lestari, sebagai sebuah negara untuk mengatasi dampak pandemi dan bangkit kembali kita harus menciptakan sinergi dan kolaborasi antara semua elemen bangsa.

Upaya untuk mendeteksi sejumlah potensi yang kita miliki dan berbagai upaya antisipasi dari ancaman yang akan terjadi, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, diharapkan dapat membantu dalam percepatan perbaikan ekonomi tahun ini.

Apalagi, ujar Rerie, Presiden Jokowi beberapa waktu lalu minta masyarakat untuk bersama-sama bersikap optimistis dalam membangun dan mempercepat tercapainya target pertumbuhan ekonomi.

Rerie mengungkapkan bahwa saat ini kita dihadapkan pada perkembangan ekonomi digital yang luar biasa.

Fenomena tersebut, jelas Rerie, tidak bisa dikesampingkan begitu saja dan diharapkan mampu berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki memperkirakan pemulihan sektor UMKM akan lebih baik pada 2022.

Karena sejumlah pondasi untuk pemulihan, ujar Teten, sudah diupayakan pemerintah, seperti pinjaman modal dengan bunga ringan dan pembukaan sejumlah pasar baru bagi sektor UMKM.

Saat ini, jelas Teten, sudah sekitar Rp350 triliiun atau 79,1% dari target dana yang sudah disalurkan untuk UMKM. Sehingga, Teten berharap pemulihan UMKM tidak sekadar kembali ke posisi sebelum pandemi, tetapi bisa tumbuh lebih baik lagi agar sektor UMKM nasional mampu bersaing di masa datang.

Teten memperkirakan, perempuan, anak muda dan ekonomi hijau akan menjadi penggerak ekonomi di masa depan. Upaya yang harus dilakukan selanjutnya, ujar Teten, adalah mendorong UMKM bergerak mengelola sektor riil agar cakupannya lebih luas lagi.

Untuk merealisasikan langkah tersebut, menurut Teten, Pemerintah memerlukan dukungan semua pihak agar UMKM bangkit untuk mewujudkan Indonesia maju.

Menteri Keuangan RI 2013 – 2014, Muhammad Chatib Basri mengungkapkan sejumlah negara memiliki pola pemulihan ekonomi yang berbeda.

Sektor kesehatan dan vaksinasi, jelas Chatib, menjadi penentu dalam proses pemulihan ekonomi di suatu negara. "Jadi saat ini pemulihan ekonomi akan sangat tergantung pada kinerja Menteri Kesehatan dalam mengatasi problem kesehatan," ujarnya.

Di sektor riil, Chatib menyarankan agar rantai pasokan dalam perdagangan harus melakukan diversifikasi daerah tujuan ekspor untuk memperkuat sektor tersebut.

Chatib mengaku sulit untuk memperkirakan besaran angka pertumbuhan ekonomi secara lebih rinci tahun ini, karena masih ada sejumlah variabel yang tidak pasti, seperti pandemi.

Kepala Ekonom BCA, David Sumual menilai perekonomian Indonesia saat ini sudah masuk masa pemulihan lewat peningkatan demand konsumen.

Pemulihan demand, ujar David, juga sudah terjadi di luar Jawa lewat boomingnya sektor komoditas. Diakuinya pemulihan ekonomi sudah menjangkau sejumlah sektor saat ini.

TERKINI
Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya Salma Hayek Manggung Bareng Madonna di Celebration World Tour Meksiko DPR Desak Pemerintah Tutup Perusahaan Baja Ilegal China