Selasa, 11/01/2022 19:10 WIB
Sydney, Jurnas.com - Drama antara Novak Djokovic dan pihak berwenang Australia belum berakhir, meskipun Hakim Anthony Kelly memutuskan petenis nomor satu dunia itu sah memasuki Australia.
Djokovic yang telah ditahan sejak 6 Januari di sebuah hotel di Melbourne karena ditolak masuk ke Australia, dibebaskan dan memerintahkan pengembalian visa pada Senin (10/1) kemarin. Alasan pengecualian vaksinasinya juga diterima.
Namun, keputusan akhir apakah dia akan diizinkan untuk berpartisipasi di Australia Open hanya akan diketok oleh Menteri Imigrasi dan Kewarganegaraan, Alex Hawke pada Rabu (12/1) besok.
Sementara itu, menurut Der Spiegel dan jurnalis New York Times Ben Rothenberg, selain adanya kontradiksi dalam Deklarasi Perjalanan Australia Djokovic, petenis Serbia itu juga memunculkan kecurigaan lewat kode QR pada hasil tes Covid-19-nya.
Klaim Palsu soal Perang Israel-Hamas di Twitter Picu Kemarahan Uni Eropa
Novak Djokovic Absen di Canada Masters
Lima Pertandingan Putra Wimbledon yang Terkenal
Seperti yang ditekankan Rothenberg di Twitter dikutip dari Marca pada Selasa (11/1), dengan memindai kode tersebut dia mendapatkan campuran hasil positif dan negatif.
Ketika ditanya tentang tes PCR itu, ayah Djokovic, Djorde, memastikan bahwa seluruh proses yang dijalani putranya bersifat publik, dan "semua dokumen sah".
Namun, saat ditanya soal upacara yang dihadiri petenis 17 Desember itu, keluarga Djokovic memutuskan untuk mengakhiri konferensi pers tanpa memberikan tanggapan.
Keyword : Novak Djokovic Petenis Dunia Australia Open Klaim Palsu