Panglima TNI: Ideologi Agama ISIS Hanya untuk Menghasut

Rabu, 07/12/2016 16:06 WIB

Jakarta - Kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sering membawa ideologi agama untuk merekrut anggota dan melancarkan aksi teror ke seluruh dunia. Semua alasan ISIS tersebut tidaklah benar. ISIS itu bohong berlatar belakang ideologi agama, dan hanya menjadikannya sebagai topeng.

Demikian dijelaskan oleh Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo di Hotel Borobudur Jakarta pada Selasa (6/12) kemarin. Menurut jenderal berbintang empat itu, bangsa Indonesia tidak akan membiarkan ISIS berkembang karena dampaknya sangat berbahaya, dan ISIS merupakan musuh bersama bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus menangkal segala ancaman gerakan radikal yang bertujuan untuk memecah belah kesatuan bangsa ini.

“Kedok perjuangan jaringan terorisme ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria sesungguhnya adalah berlatar belakang perebutan energi, sehingga ideologi agamanya hanya digunakan untuk menghasut dan mengajak masyarakat bergabung,” kata Gatot Nurmantyo.

Ancaman gerakan terorisme ISIS dari kawasan Timur Tengah itu semakin mengancam Indonesia, mengingat kawasan Filipina Selatan itu dekat dengan Indonesia khususnya Poso di Sulawesi dan Tarakan di Kalimantan. Jadi tidak mengherankan jika Filipina Selatan tengah diincar oleh ISIS untuk membuat markas kawasan Asia Tenggara.

ISIS, lanjut Gatot Nurmantyo, lahir karena kebutuhan energi yang tak lagi memfokuskan kegiatannya di Timur Tengah. Mereka tentu sadar bahwa energi di wilayah Arab mulai habis dan mencari sumber energi baru. Oleh karena itu bergeser ke energi hayati, yakni air dan pangan. Dan itu semua ada di sekitar ekuator. Wilayah Filipina Selatan, terang Gatot Nurmantyo, dipilih oleh Islamic State.

“Di Filipina Selatan kepemilikan senjata bebas dan mencari uangnya dengan cara melakukan penculikan-penculikan, bahkan sebagian warga Filipina Selatan terindikasi dari banyaknya kegiatan penyanderaan di perairan Filipina Selatan,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.[]

TERKINI
Sweater `Buluk`Kim Kardashian Dianggap tak Matching dengan Gaun Glamor Met Gala 2024 Protes Perang Israel di Gaza, Bendera Palestina Berkibar di Kampus-kampus Spanyol Sibuk Bantu Banjir di Brasil, Gisele Bundchen Absen di Met Gala 2024 Victoria Beckham Rancang Gaun Renda Phoebe Dynevor di Met Gala 2024