Selasa, 28/12/2021 11:45 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan tidak akan ada impor beras untuk mengamankan cadangan beras pemerintah. Ini merupakan tahun ketiga pemerintah tak membuka keran impor.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menjelaskan, realisasi pengadaan beras dalam negeri sampai dengan minggu ketiga 2021 sebanyak 1,2 juta ton. Angka ini merupakan pencapaian yang tertinggi dibandingkan dengan 3 tahun sebelumnya.
"Penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi COVID-19 dan juga mempertahankan prestasi pemerintah untuk tidak impor beras solama 3 tahun terakhir," kata Buwas dalam konferensi pers di Kantor Gedung BULOG pada Selasa (28/12).
Buwas mengatakan, Bulog sendiri sudah siap menyerap kembali produksi beras yang diperkirakan pada Triwulan I 2022 adalah sebesar 11,61 juta ton untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kecukupan stok beras dalam negeri.
Syarief Hasan: Melemahnya Rupiah jadi Ancaman Langsung pada Stabilitas Ekonomi
Masuknya 1000 Ton Impor Beras Asal Vietnam Mencekik Petani di Pulau Sumbawa
Atasi Dampak El Nino, Pemerintah Bakal Impor Tiga Juta Ton Beras
Selain menjaga stabilitas harga di tingkat petani, di sepanjang 2021, kata Buwas, Bulog juga berperan penting dalam menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen dengan melaksanakan operasi pasar yang sekarang bernama KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga).
Hingga saat ini Bulog telah menyalurkan beras KPSH mencapai hampir 700 ribu ton dengan melibatkan berbagai stakehoider. Disamping itu, Bulog juga sukses menyalurkan Bantuan Beras PPKM (BB-PPKM) dengan tuntas 100 persen kepada Keluarga Pernerima Manfaat (KPM) sebanyak total 28,8 juta KPM di seluruh Indonesia.
Kemudian di tahun kedua masa pandemi ini juga dan sebagai bentuk komitmen nyata perusahaan yang menciptakan nilai bersama bagi masyarakat Bulog sudah menggelontorkan Beras Fortivit kepada 7 Provinsi untuk 2. 150 Balita guna mendukung program pemerintah menurunkan prevalensi Stunting (Anak Pendek).
Selain itu, lanjut Buwas, Bulog juga cepat tanggap terhadap bencana nasional yang terjadi dengan menyalurkan Beras Tanggap Darurat sebanyak 8.500 ton sepanjang 2021.
Keyword : Perum BologImpor BerasBudi Waseso