Senin, 20/12/2021 16:59 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Universitas Terbuka (UT) menggelar wisuda daring bagi 34 pekerja migran Indonesia (PMI), yang menempuh studi di UT dari Korea Selatan (Korsel).
Wakil Rektor Universitas Terbuka, Rahmat Budiman, mengapresiasi kerja keras para wisudawan yang bisa tetap melanjutkan pendidikan tinggi, sambil melakoni pekerjaan di Negeri Gingseng.
Menurut dia, bekerja di negeri orang sambil belajar bukanlah perkara muda. Karena itu, Rahmat mengaku salut dan meminta maaf apabila UT belum maksimal dalam melayani para mahasiswa luar negeri.
"Pendidikan sangat penting bagi calon PMI dan para PMI yang telah berada di negara penempatan. Ini semua menjadi bekal dalam bersaing di kompetisi global," terang Rahmat pada Minggu (19/12) kemarin.
Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Kalah Telak dari Oposisi, Presiden Korea Selatan Diserukan Ubah Gaya Kepemimpinannya
Rahmat menuturkan, Universitas Terbuka sebagai institusi pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, merasa bertanggung jawab untuk membantu dan mewujudkan peningkatan kompetensi PMI, dengan cara memberikan akses seluas-luasnya kepada para PMI untuk mengikuti program bekerja sambil kuliah.
Sejalan dengan tujuan itu, Universitas Terbuka dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah melakukan Perjanjian Kerja Sama Nomor: 2854/UN31.WR.1/HK.08/2021 dan Nomor: 01/KA-PKS/IV/2021.
Jumlah mahasiswa UT di luar negeri saat ini mencapai 2.245 orang. Namun jumlah itu dinilai masih kecil, mengingat menurut data BP2MI tercatat terdapat total 1,8 juta PMI di luar negeri.
"Dari jumlah tersebut, 90 persen di antaranya lulusan SMA/SMK ke bawah, sehingga potensi untuk meningkatkan APK mahasiswa UT di luar negeri masih sangat terbuka," ujar Rahmat.