Starbucks Tutup Dua Gerai China

Senin, 13/12/2021 20:19 WIB

BEIJING, Jurnas.com - Jaringan ritel kopi asal Amerika Serikat (AS), Starbucks mengaku telah menutup dua gerai di China dan sedang melakukan penyelidikan.

Starbucks sedang melakukan penyelidikan setelah sebuah surat kabar yang didukung negara melaporkan, gerainya menggunakan bahan kedaluwarsa untuk membuat minuman, yang melanggar aturan keamanan makanan.

Surat kabar Beijing News, dalam apa yang digambarkan sebagai penyelidikan rahasia, mengatakan insiden itu terjadi di dua toko di kota Wuxi, China timur.

"Kami menanggapi apa yang dilaporkan media lokal dengan sangat serius, dan segera menutup dua toko yang bersangkutan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," kata juru bicara Starbucks.

"Sejak memasuki pasar China daratan 22 tahun yang lalu, kami berkomitmen menerapkan standar keamanan pangan yang ketat dan mengadopsi kebijakan tanpa toleransi terhadap masalah keamanan pangan. Kami menyambut baik pengawasan berkelanjutan dari anggota media dan publik," sambung dia.

Perusahaan tidak mengomentari secara spesifik laporan tersebut. Surat kabar itu kemudian mengatakan bahwa otoritas lokal Wuxi sedang menyelidiki toko-toko tersebut.

Insiden itu menjadi trending topik di situs media sosial Weibo yang mirip Twitter di China setelah laporan itu dipublikasikan.

Konsumen dan media China menjadi lebih agresif dalam melindungi hak-hak pelanggan dan memantau perilaku merek-merek besar, terutama dari luar negeri.

Beberapa target, seperti merek pakaian musim dingin Kanada Canada Goose yang mengajukan keluhan atas kebijakan pengembalian uangnya, telah menjadi sasaran teguran pemerintah, sementara merek Cina seperti rantai teh susu Nayuki juga menarik perhatian publik.

China adalah pasar terbesar untuk Starbucks di luar Amerika Serikat dengan 5.360 toko pada 3 Oktober, laporan pendapatan terbaru perusahaan menunjukkan.

Laporan Beijing News mengatakan salah satu toko Starbucks menggunakan cairan matcha kadaluarsa untuk membuat latte, sementara yang lain menjual kue kering yang seharusnya dibuang.

Pada Senin sore, topik tanggapan Starbucks terhadap laporan Beijing News telah menerima lebih dari 50 juta tampilan di Weibo. Para komentator mengungkapkan kekecewaan dan kekhawatiran atas masalah yang lebih luas.

"Jika Starbucks seperti ini, toko-toko lain benar-benar mengkhawatirkan saya," kata salah satu pengguna Weibo bernama Revario. "Mereka menderita pengawasan karena itu adalah merek asing." (Reuters)

TERKINI
Hoaks! Indonesia Jadi Negara Terkorup No 1 di Dunia usai Orang Ini Korupsi Rp3000 Triliun Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis