Senin, 05/12/2016 13:39 WIB
Wina - Alexander Van der Bellen dipastikan menjadi presiden terpilih Austria usai diproyeksikan memenangi pemilihan presiden Austria pada pemilihan umum yang digelar Minggu (4/12) kemarin. Ekonom dan politisi itu bertarung melawan Norbert Hofer yang didukung oleh partai sayap kanan, Partai Kebebasan (FPOe).
Hasil resmi memang akan diumumkan pada Senin (5/12) hari ini, namun rilis resmi dari komite pemilihan umum belum dikeluarkan. Namuun begitu, kepala strategi FPOe, Herbert Kickl kepada media di Austria telah mengucapkan selamat atas kemenangan calon independen yang didukung oleh Partai Hijau (Green Party) itu.
"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan selamat kepada Van der Bellen. Saya sangat sedih bahwa itu tidak berhasil," ungkap Kickl kurang dari satu jam usai TPS ditutup, yang mengungkapkan bahwa hasil proyeksi pemungutan suara itu menempatkan Van der Bellen mendapatkan 53,6 persen suara. Sementara Norbert Hofer memperoleh 46,4 persen suara.
Pemilihan yang dilakukan Minggu kemarin adalah pemilihan kedua, setelah pemilihan pertama dianggap tidak sah. Pada pemilihan pertama dimenangkan oleh Van der Bellen, namun FPOe meminta adanya pemungutan suara ulang dengan alasan pemungutan suara di banyak kota tidak mendapatkan pengawasan yang ketat.
Alexander Van der Bellen adalah seorang akademisi berhaluan kiri progresif, moderat yang mendukung Uni Eropa. Van der Bellen maju sebagai kandidat independen yang disokong oleh Partai Hijau.
Manfred Weber, seorang pemimpin berhaluan kanan di Parlemen Eropa, langsung berkicau melalui laman twitternya, "Austria mengirim sinyal pro-Eropa dengan jelas. Sayap kanan populis partai Eropa off untuk saat ini," ungkap Weber.[wp/guardian]