Kamis, 09/12/2021 19:30 WIB
BEIJING, Jurnas.com - China memperingatkan negara-negara Barat bahwa mereka akan membayar harga atas boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Awal pekan ini, Washington mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Langkah tersebut kemudian diikuti sekutnya, Australia, Inggris, dan Kanada.
Negeri Paman Sam menyebut pelanggaran hak asasi manusia (HAM) China yang meluas dan apa yang disebutnya sebagai `genosida` terhadap warga minoritas Muslim Uighur di Xinjiang sebagai alasan di balik pemboikotan secara diplomatik itu.
Langkah tersebut memicu kemarahan China, yang pada Kamis (9/12) waktu setempat mengisyaratkan adanya langkah balasan untuk keempat negara itu.
Mobil Listrik Asal China Kalahkan Tesla di Eropa
Khawatir Sanksi AS, Bank Besar China Batasi Pembayaran Transaksi Perusahaan ke Rusia
Pekan Ini China Bakal Luncurkan Misi Bulan Selama 53 Hari
"Penggunaan platform Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris dan Kanada untuk manipulasi politik tidak populer dan mengasingkan diri, dan mereka pasti akan membayar harga untuk kesalahan mereka," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin kepada wartawan.
Kelompok-kelompok advokasi telah mendukung boikot itu. Direktur Human Rights Watch China Sophie Richardson menyebutnya sebagai langkah penting untuk menantang kejahatan pemerintah China terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uyghur dan komunitas Turki lainnya.
Para pegiat HAM mengatakan, setidaknya 1 juta orang Uyghur dan berbahasa Turki lainnya, sebagian besar minoritas Muslim telah dipenjara di kamp pendidikan ulang di Xinjiang, di mana China juga dituduh mensterilkan wanita secara paksa dan memaksakan kerja paksa.
Beijing telah mempertahankan kamp-kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.
Sehari sebelumnya, Presiden Komite Olimpiade Internasional, Thomas Bach mengatakan tetap netral secara politik mengenai masalah ini. Namun, dia bersikeras bahwa poin pentingnya adalah partisipasi para atlet di Olimpiade.