Senin, 06/12/2021 12:40 WIB
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat mengutuk keras serangan gerilyawan terhadap sebuah bus di Mali tengah, yang menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai 17 lainnya.
Sekelompok orang bersenjata tak dikenal pada Sabtu (4/12) menembaki bus, saat melakukan perjalanan dari desa Songho ke sebuah pasar di Bandiagara, yang berjarak 10 kilometer.
Desa-desa tersebut berada di jantung wilayah Mopti, pusat kekerasan di Mali yang dipicu oleh pemberontak yang terkait dengan Al Qaeda dan Negara Islam.
"Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap warga sipil pada hari Sabtu di dekat Bandiagara, Mali, yang menewaskan 31 orang dan melukai 17 lainnya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dalam sebuah pernyataan tertulis dikutip dari Reuters pada Senin (6/12).
AS dan Arab Saudi Hampir Capai Kesepakatan Mengenai Pakta Keamanan
Sinergi Kementan-Kodim 1910 Malinau Tingkatkan Produksi dengan Perluas Areal Tanam Baru
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada rakyat Mali dan akan terus bermitra dengan mereka dalam mengejar masa depan yang aman, sejahtera, dan demokratis," sambung Price.
Sebagaimana diketahui, serangan kelompok pemberontak melonjak di seluruh wilayah Sahel Afrika, menewaskan ribuan orang dan menggusur jutaan orang di Mali, Burkina Faso dan Niger.
Keyword : Amerika Serikat Serangan Bus Kelompok Pemberontak Mali