Senin, 22/11/2021 19:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas (Ratas) Kabinet Indonesia Maju yang membahas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/11/2021).
Dalam ratas itu, Jokowi mengingatkan seluruh jajaran Kementerian/Lembaga (K/L) agar mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Covid-19 di Indonesia telah terkendali di level yang rendah. Dalam sepekan terakhir, kasus aktif Covid-19 menurun sebanyak 892 kasus, dari 9.018 kasus pada 14 November 2021 menjadi 8.126 kasus di 21 November 2021. Sementara itu, pertambahan kasus baru rata-rata sebanyak 362 kasus setiap harinya.
Presiden Jokowi mengeluarkan enam instruksi untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19, selama periode libur Nataru.
Tak Jadi Menikah, Channing Tatum dan Zoe Kravitz Batalkan Pertunangan setelah 3 Tahun Bersama
Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna
Tamu Wanita Harus Seksi, Sean Diddy Combs Pakai Timbangan untuk Syarat Masuk ke Pesta Liarnya
Instruksi pertama, Kepala Negara meminta seluruh K/L memiliki frekuensi yang sama dalam mengendalikan pandemi Covid-19, terutama pada bulan Desember mendatang.
“Saya minta seluruh kementerian dan lembaga frekuensinya sama dalam menghadapi bulan Desember 2021 ini. Sekali lagi, memiliki frekuensi yang sama! Jangan terjebak pada ego sektoral, utamakan kerja sama, utamakan koordinasi sehingga kelihatan bahwa kita memiliki frekuensi yang sama,” ujarnya.
Kedua, Presiden Jokowi secara khusus mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan pada pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, yang akan mulai dilaksanakan pada awal Desember di Jakarta dan Bali. Presidensi G-20 Indonesia akan berlangsung mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
“Kegiatan kick off untuk Sherpa Meeting di KTT G-20 nanti akan dilakukan di Jakarta dan kick off untuk Finance Track di Bali di awal Desember, sehingga dunia akan melihat kita. Oleh sebab itu, kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi betul-betul diuji dan utamanya dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Terkait penyelenggaraan rangkaian KTT G-20, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pendampingan dari Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 untuk menyambut kedatangan delegasi, mulai dari kedatangan di bandara udara, hotel dan lingkungan sekitar, hingga ke tempat penyelenggaraan KTT.
Ketiga, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk mengomunikasikan dengan baik kepada masyarakat mengenai rencana penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada saat Natal dan Tahun Baru ini, termasuk menyampaikan informasi mengenai perkembangan kasus-kasus dan kenaikan kasus yang ada di Eropa.
“Ini penting sekali sebagai sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini karena memang menginginkan situasi menjadi normal kembali. Tapi, kita harus ingat bahwa apapun, utamanya ini pariwisata di Bali, memang terdampak paling dalam, tapi juga perlu dijelaskan bahwa apabila situasi tidak terkendali justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita. Apalagi, sekali lagi, kita akan menjadi tuan rumah 150 meeting yang ada di G-20,” katanya.
Keempat, Presiden Jokowi memerintahkan para kepala daerah untuk terus menyeimbangkan antara gas dan rem dalam upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.
“Agar juga disampaikan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk menyeimbangkan betul-betul gas dan rem sehingga kita bisa mempertahankan momentum (perekonomian) untuk tumbuh positif. Kita tahu di Kuartal II (ekonomi) tumbuh 7,07%, di Kuartal III tumbuh 3,51%, dan kita harapkan di Kuartal IV ini lebih baik dari kuartal yang ketiga,” kata Presiden Jokowi.
Kelima, Kepala Negara meminta kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
“Saya minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember dan awal Januari 2022, terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat,” tegasnya.
Keenam, Presiden Jokowi kembali mengingatkan jajaran pimpinan K/L untuk memenuhi target cakupan vaksinasi di akhir tahun, yaitu sebesar 70% dari jumlah sasaran.
“Saya minta proaktif jemput bola dan juga datangi masyarakat dan saya minta backup dari TNI dan Polri utamanya untuk yang lansia betul-betul dilakukan. Saya melihat (vaksinasi) door to door yang dilakukan oleh BIN juga baik karena ini diambil yang divaksin adalah yang lansia. Kita harapkan terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah vaksinasi agar diberikan bantuan secara khusus,” kata Presiden Jokowi.
Keyword : Joko Widodo Nataru Covid-19