Sabtu, 13/11/2021 23:55 WIB
Moskow, Jurnas.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan negara-negara Barat, atas terjadinya krisis migran di perbatasan Belarus-Polandia. Menurut dia, ini terjadi karena adanya perang di Irak dan Afghanistan.
Rusia adalah sekutu utama Belarusia, yang dituduh Uni Eropa melakukan "serangan hibrida" dengan menerbangkan ribuan migran, terutama dari Timur Tengah, dan mendorong mereka untuk mencoba menyeberang secara ilegal ke Polandia.
Ketika Uni Eropa bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Minsk, Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia, bahwa dia pikir Belarus tidak dapat disalahkan atas krisis tersebut.
"Jangan lupa dari mana krisis dengan migran ini berasal. Apakah Belarusia adalah pelopor dalam masalah ini? Tidak, alasannya diciptakan oleh negara-negara Barat dan Eropa sendiri," kata Putin dikutip dari Reuters pada Sabtu (13/11).
Rusia Masukkan Presiden Zelenskiy dari Ukraina Dalam Daftar Orang yang Dicari
Rusia akan Praktikkan Skenario Senjata Nuklir Taktis dalam Latihan Militernya
Rusia Klaim Usir Tentara Ukraina dari Wilayah Seluas 547 Kilometer Persegi Tahun Ini
Mengacu pada konflik di Irak dan Afghanistan, Putin mencatat bahwa orang Kurdi Irak dan Afghanistan termasuk di antara para migran di perbatasan Belarusia.
"Belarus tidak ada hubungannya dengan itu. Fakta bahwa mereka datang melalui Belarus tidak mengejutkan, karena Belarus memiliki akses bebas visa untuk negara asal," sebut dia.
Dia menuduh pasukan Polandia di perbatasan dengan Belarusia memukuli migran, menembakkan peluru di atas kepala mereka dan menyalakan lampu dan sirene di malam hari di dekatnya.
"Ini tidak benar-benar sesuai dengan ide-ide kemanusiaan yang seharusnya mendukung semua kebijakan tetangga Barat kita," tegas dia.
Putin berharap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas krisis tersebut, dengan mengatakan para migran ingin pergi ke Jerman, dan Moskow tidak ada hubungannya dengan kebuntuan itu.