Kamis, 01/12/2016 11:21 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menjerat dan memenjarakan banyak penyelenggara negara. Banyaknya penyelenggara yang dijebloskan ke jeruji besi dinilai bukan suatu prestasi.
Sentilan itu disampaikan Jokowi dalam acara Konfrensi Pemberantasan Nasional Korupsi Tahun 2016 bertajuk "Reformasi Sistem Penegakan Hukum dan Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntable", di Balai Kartini Jakarta, Kamis (1/12). Menurut Jokowi, tolak ukur keberhasilan itu bukan dari banyak pihak yang dijerat.
KPK Hanya Gelar 8 OTT Sepanjang 2023, Ini Daftarnya
KPK Lakukan 161 Penyidikan Kasus Korupsi Sepanjang 2023
Komisi III DPR: Kinerja KPK Tak Hanya Dilihat Dari OTT
Demi keberhasilan dalam pemberantasan korupsi, kata Jokowi, semua pihak harus bahu membahu. Selain itu, kata Jokowi, penegak hukum yang berintegritas sangat diperlukan.
"Dari fakta-fakta ini saya sering bertanya mengapa jumlah koruptor dipenjara banyak dan ditangkap tangan juga sudah banyak namun korupsi dan perilaku korupsi terus terjadi dan berlanjut ini artinya penegakan hukum selama ini belum sepenuhnya membeirkn efek jera kepada koruptor. Kenyataan tadi tidak boleh membuat kita pesimis, harus bekerja lebih eras, komprehensif dan terintegrasi jangakuan harus hulu dan hilir dari pencegahan sampai penendakan yang keras dan tegas pelibatan ekeskutif, legislatif yudikatif sampai swasta dan masyarakt," tutur dia.
Seperti diketahui, KPK sejak berdiri pada tahun 2003 silam sudah menangkap memenjarakan lebih dari 600 koruptor. Sekitar 32 persen pesakitan merupakan perwakilan dari partai politik.Sementara mayoritas koruptor yang ditangkap oleh KPK berpendidikan tinggi dan tengah mengendalikan kekuasaan. Mayoritas, berpendidikan strata 2 (S2).
Keyword : Kinerja KPK Komentar Jokowi