Jum'at, 29/10/2021 16:27 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang berfokus kepada keluarga.
Hal itu sebagaimana diutarakan Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto dalam keterangan resmi, Jumat (29/10).
Hal yang sama juga diutarakan dalam sosialisasi bersama BKKBN baru-baru ini. Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana digelar di Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Edy menjelaskan, Program Bangga Kencana menempatkan keluarga sebagai sandaran pembangunan. Dimana dalam pelaksanaannya mengarahkan, memberikan edukasi mengenai perencanaan berkeluarga, mempunyai anak, mempunyai pendidikan sehingga dengan perencanaan keluarga yang baik akan terbentuk keluarga-keluarga yang berkualitas.
Heidi Klum Takut Membayangkan Kostum Halloween Epiknya tak Sempurna
Tamu Wanita Harus Seksi, Sean Diddy Combs Pakai Timbangan untuk Syarat Masuk ke Pesta Liarnya
Puluhan Pembelot Korea Utara yang Ditangkap oleh Polisi Rahasia Dinyatakan Menghilang
“Masyarakat Desa Bugel diharapkan turut berperan aktif dalam mensukseskan pendataan keluarga tahun 2021 dengan memberikan data yang jelas dan benar kepada petugas pendata keluarga. Ia juga berharap masyarakat mulai peduli dalam persiapan pembentukan keluarga. Dengan demikian, tidak ada lagi kejadian pernikahan dini, kematian ibu hamil, ataupun kejadian stunting. Mari Bersinergi bersama membangun Indonesia! Wujudkan Indonesia bebas stunting!" jelasnya.
Politisi PDIP ini berharap, melalui sinergi mewujudkan Indonesia bebas stunting akan menciptakan generasi Indonesia yang unggul, berdaya saing dan berkualitas. Dan, untuk mewujudkan itu semua pihak perlu bersinergi sehingga masyarakat turut tercerahkan.
Di sisi lain, Edy Wuryanto juga mengajak seluruh masyarakat Desa Bugel dan masyarakat di Kecamatan Godong secara umum untuk tetap tetap memperhatikan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) ketika melaksanakan kegiatan berkumpul di desa maupun lurahnya masing-masing.
"Ayo, bersama mewujudkan keluarga yang lebih maju, mandiri, berkepribadian melalui revolusi mental berbasis keluarga," tandasnya.