Junta Myanmar Tangkap Kembali 100 Tahanan yang Baru Dibebaskan

Jum'at, 22/10/2021 12:45 WIB

BANGKOK, Jurnas.com - Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, Junta Myanmar menangkap kembali lebih dari 100 pengunjuk rasa anti-kudeta yang dibebaskan dalam amnesti baru-baru ini.

Negara Asia Tenggara telah berada dalam kekacauan sejak kudeta Februari, dengan lebih dari 1.100 tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat dan lebih dari 8.000 ditangkap.

Pada hari Senin, militer mengumumkan akan membebaskan lebih dari 5.000 orang selama tiga hari festival Buddha Thadingyut, mengirim keluarga yang cemas bergegas ke penjara dengan harapan dipersatukan kembali dengan orang yang mereka cintai.

Jumlah sebenarnya dari mereka yang dibebaskan di seluruh negeri sulit untuk diverifikasi, dan banyak yang dibebaskan hanya setelah menandatangani dokumen yang berjanji untuk tidak melakukan pelanggaran kembali.

Menurut AAPP, Setidaknya 110 dari mereka yang diampuni telah ditangkap kembali. "Beberapa ... ditangkap kembali segera setelah mereka tiba di rumah," katanya dalam sebuah pernyataan, Kamis (21/10).

"Beberapa orang lain diberitahu bahwa mereka ada dalam daftar yang dibebaskan, dibawa ke pintu masuk penjara, hanya untuk dibawa kembali ke penjara dengan tuduhan tambahan," sambungnya.

Pihak berwenang Myanmar membebaskan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa anti-kudeta dari penjara di seluruh negeri pada bulan Juni, termasuk wartawan yang kritis terhadap pemerintah militer.

Mereka yang masih ditahan termasuk jurnalis Amerika Danny Fenster, yang telah ditahan sejak ditangkap pada 24 Mei.

Amnesti terbaru datang dengan militer di bawah tekanan yang meningkat untuk terlibat dengan lawan-lawannya, hampir sembilan bulan setelah merebut kekuasaan.

Pekan lalu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) memutuskan untuk mengecualikan pemimpin junta Min Aung Hlaing dari pertemuan puncak blok 10 negara yang akan datang karena keraguan tentang komitmennya untuk meredakan krisis berdarah.

Amerika Serikat (AS) menyambut baik langkah langka oleh ASEAN - yang telah lama dikritik sebagai ompong - Derek Chollet, penasihat Departemen Luar Negeri, mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis.

Chollet berbicara selama tur ke wilayah tersebut untuk berkonsultasi dengan sekutu AS tentang cara lebih lanjut untuk menekan junta.

Kudeta itu mengakhiri eksperimen jangka pendek negara itu dengan demokrasi, dengan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi sekarang menghadapi serangkaian dakwaan di pengadilan junta yang bisa membuatnya dipenjara selama beberapa dekade. (AFP)

TERKINI
Baru Hadir Pertama Kali di Met Gala 2024, Bintang Baywatch Pamela Anderson Tampil Polos Met Gala 2024, Sarah Jessica Parker Tampil dengan Ciri Khasnya Headpiece Unik Jadi Ketua Met Gala 2024, Zendaya Beri Penampilan Dramatis dengan Gaun Merak Met Gala 2024, Inilah Penampilan Kecantikan Putri Tidur ala Kendall Jenner