Selasa, 19/10/2021 08:50 WIB
WASHINGTON, Jurnas.com - Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA), Amerika Serikat (AS) dikabarkan berencana mengizinkan warga Amerika menggunakan vaksin COVID-19 dosis campuran.
FDA pada September mengesahkan dosis booster vaksin COVID-19 dua suntikan Pfizer dan mitranya, BioNTech untuk yang berusia 65 dan lebih tua dan beberapa warga Amerika yang berisiko tinggi.
Panel penasihat regulator juga mendukung penggunaan booster vaksin COVID-19 Moderna dan Johnson & Johnson.
Pemerintah tidak akan merekomendasikan satu suntikan di atas yang lain, dan mencatat, menggunakan vaksin yang sama sebagai penguat bila memungkinkan lebih bagus, kata laporan New York Time, mengutip orang yang mengetahui rencana badan tersebut.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
FDA menolak berkomentar tentang masalah ini.
Pejabat kesehatan AS berada di bawah tekanan untuk mengizinkan suntikan tambahan setelah Gedung Putih mengumumkan rencana pada Agustus untuk kampanye pendorong yang meluas sambil menunggu persetujuan dari FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.
Sebuah studi National Institutes of Health minggu lalu menunjukkan orang yang mendapat vaksin COVID-19 Johnson & Johnson sebagai suntikan pertama memiliki respons kekebalan yang lebih kuat ketika didorong dengan vaksin dari Pfizer dan Moderna. (REUTERS)
Keyword : Pencampuran VaksinAmerika Serikat