Rabu, 13/10/2021 14:50 WIB
JAKARTA, Jurnas.com - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi melauching Aplikasi Outlet Millenial Indonesian Agropreneurs (MIA): Lapaknya Anak Muda Pertanian, Jakarta, Rabu (13/10).
"Ini luar biasa. Saya mengapresiasi dan menyambut baik proyek perubahan ini. Tenyata lapak ini adalah lapaknya kawula muda. Lapaknya para petani milenial," ujar Dedi.
Dedi mengatakan, tujuan dari lapak ini (Aplikasi Outlet MIA, Red) adalah untuk memberikan kemudahan kepada stakeholder (pemangku kepentingan), utamanya bagi para petani milenial dalam melakukan pembedayaan usaha tani.
"Di lapak ini juga terdapat forum komunikasi petani milenial seluruh Indonesia bahkan dunia. Artinya petani bisa melakukan komunikasi, berdiskusi perihal bagiamana meningkatkan produktivitas pertanian, bagaimana menjual produk pertanian, hingga mencari permodalan," jelas Dedi.
Kementan Siap Gelar TOT `Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional`
Tingkatkan Produksi Padi, Kaltara Atur Penyaluran Pupuk
Kementan Latih Petani Muda Asean Produksi Kelapa Sawit Berkelanjutan
Selain itu, lanjut Dedi, yang tidak kalah pentingnnya adalah terbentuknya database petani milenial di Indoneia. Database memiliki peran penting dalam membangun petani milenial di pelsok Tanah Air.
"Saya berharap dengan dikembangkannya aplikasi ini disaat yang sama proses pembentukan pentai milenial di seluruh pelosok tanah air akan berlangsung lebih cepat, mudah, dan praktis.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP, Idha Widi Arsanti mengatakan, Indonesia hingga saat ini belum memiliki medsos (forum) para petani milenial dan anak-anak muda.
Di beberapa negara tetangga, kata Idha, seperti Selandia Baru (New Zealand), Amerika dan Australia sudah memiliki forum dimana para rekan-rekan petani milenial dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran.
"Apalagi dalam konteks saat ini digitalisasi sudah harus atau mau tidak mau harus kita lakukan, maka kita mendorong untuk media komunikasi ini tidak hanya dilakukan secara offline tapi kemudian juga dilakukan secara online," kata Idha.
Pada aplikasi ini, kata Idha, juga terdapat kebijakan, dan agenda-agenda terkait dengan petani milenial. "Kita sangat beharap aplikasi ini dan petani milenial kita bisa dikenal di seluruh dunia sehingga kita juga membuat dalam konteks bahas Inggrisnya Young Indonesian Farmer Forum," ujarnya.