Selasa, 05/10/2021 15:23 WIB
Washington, Jurnas.com - AstraZeneca telah meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Amerika Serikat untuk memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk pengobatan barunya guna mencegah COVID-19.
Produsen obat Inggris itu pada Selasa (5/10) mengatakan, telah memasukkan data dari uji coba tahap akhir lebih dari 5.000 peserta yang menunjukkan obat itu mengurangi risiko orang mengembangkan gejala COVID-19 sebesar 77 persen.
"Perawatan tersebut, terapi antibodi yang disebut AZD7442, dapat membantu melindungi orang yang mungkin tidak memiliki respons imun yang cukup kuat terhadap vaksin COVID-19," kata AstraZeneca, dikutip dari Reuters, Selasa (5/10).
Sementara vaksin mengandalkan sistem kekebalan aktif untuk mengembangkan gudang antibodi yang ditargetkan dan sel penangkal infeksi, AZD7442 mengandung antibodi buatan laboratorium yang dirancang bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus jika terjadi infeksi.
BPOM Pastikan AstraZeneca Tidak Lagi Dipergunakan di Indonesia
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Otorisasi AS untuk AZD7442 bisa menjadi kemenangan besar bagi AstraZeneca, yang vaksin COVID-19 yang digunakan secara luas belum disetujui di Negeri Paman Sam itu.
"Pembicaraan mengenai perjanjian pasokan untuk AZD7442 sedang berlangsung dengan Amerika Serikat dan pemerintah lainnya," kata AstraZeneca.