Kamis, 23/09/2021 22:09 WIB
Tokyo, Jurnas.com - Pemerintah Jepang dan bank sentral harus bekerja sama erat untuk menghindari jatuhnya yen. Demikian disampaikan oleh kandidat Perdana Menteri Jepang, Taro Kono, pada Kamis (23/9).
"Jika kepercayaan pasar atas keuangan Jepang hilang, itu bisa memicu penurunan yen. Jika yen turun, biaya impor akan naik dan menyebabkan inflasi," kata Kono dalam debat kandidat daring yang dikutip dari Reuters.
"Kita harus memastikan hal ini tidak terjadi melalui kebijakan makro-prudensi yang sehat. Pemerintah dan Bank of Japan perlu berkoordinasi dalam kebijakan ekonomi dan keuangan di bidang ini," sambung Kono.
Mantan menteri vaksinasi itu menambahkan bahwa Jepang harus mempercepat deregulasi untuk menarik investasi asing, dan mempromosikan start-up.
Kasus Pelecehan Perempuan di Jepang Tinggi, Militer Kekurangan Jumlah Pasukan
DPR Minta Jepang Ajarkan Smart Farming ke Petani Muda Indonesia
AS dan Sekutu Asia Mendorong Dibentuknya Panel Baru untuk Pantau Sanksi Korea Utara
"Berbagai regulasi masih menghambat masuknya start-up ke pasar, jadi saya ingin menghapusnya. Saya juga ingin meningkatkan investasi asing ke Jepang melalui deregulasi," ujarnya.
Kandidat lainnya, Sanae Takaichi mengatakan jika menjadi perdana menteri, dia akan menyusun "stimulus fiskal berukuran signifikan yang berani", yang didanai oleh anggaran tambahan yang disahkan melalui parlemen tahun ini.
Kono dan Takaichi termasuk di antara empat kandidat yang mencalonkan diri dalam persaingan Partai Demokrat Liberal (LDP) pada 29 September mendatang. Pemenangnya akan menggantikan Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang berikutnya.