China Berjanji Akan Akhiri Pendanaan Batu Bara di Luar Negeri

Rabu, 22/09/2021 08:06 WIB

New York, Jurnas.com - Presiden Xi Jinping mengatakan, China akan menghentikan pendanaan proyek batu bara di luar negeri. Langkah tersebut akan mengakhiri sumber utama dukungan untuk energi kotor yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Saat berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Xi berjanji untuk mempercepat upaya China, penghasil emisi terbesar di dunia, untuk menjadi netral karbon pada tahun 2060.

"Ini membutuhkan kerja keras yang luar biasa dan kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan ini," kata Xi dalam pidato yang direkam sebelumnya, dikutip dari AFP, Rabu (22/9).

"China akan meningkatkan dukungan untuk negara berkembang lainnya dalam mengembangkan energi hijau dan rendah karbon dan tidak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru di luar negeri," sambungnya.

Wakil presiden untuk iklim dan ekonomi di World Resources Institute, Helen Mountford mengatakan janji China tersebut adalah titik balik bersejarah dari bahan bakar fosil paling kotor di dunia.

"Janji China menunjukkan bahwa saluran pemadam kebakaran pembiayaan publik internasional untuk batubara sedang dimatikan," katanya.

Namun dia mengatakan, investor swasta perlu membuat komitmen serupa. dia mencatat bahwa China sendiri masih meningkatkan batubara, sebuah industri dengan pengaruh politik di kekuatan Asia serta Amerika Serikat (AS).

Pada kunjungan ke China awal bulan ini, utusan iklim AS, John Kerry mengatakan, penambahan lebih banyak pembangkit listrik batu bara merupakan tantangan signifikan bagi upaya dunia untuk menangani krisis iklim.

China membawa 38,4 gigawatt pembangkit listrik tenaga batu bara baru ke dalam operasi tahun lalu, lebih dari tiga kali lipat dari apa yang dibawa secara global.

China masih berinvestasi di batu bara, mengurangi dampak komitmen Xi, tetapi sejauh ini merupakan penyandang dana terbesar untuk proyek batu bara di negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam dan Bangladesh saat melakukan pembangunan infrastruktur global dengan Belt and Road Initiative.

Kelompok-kelompok non-pemerintah dalam sebuah surat awal tahun ini mengatakan Bank of China yang dikelola negara adalah pemodal tunggal terbesar dari proyek-proyek batu bara, memompa 35 miliar dolar AS sejak perjanjian iklim Paris ditandatangani pada 2015.

 

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya