Kental Manis Salah Satu Penyebab Balita Gizi Buruk di Indragiri Hilir

Jum'at, 17/09/2021 14:20 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Data Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir pada Februari 2021 menunjukkan sebanyak 19 balita di daerah ini mengalami gizi buruk, sedang 588 balita lainnya mengalami gizi kurang. Salah satu penyebab terjadinya balita gizi buruk di Kabupaten Indragiri Hilir ini adalah karena adanya pemberian kental manis kepada para balita itu oleh orangtuanya yang sebenarnya itu tidak tepat diberikan untuk seumuran balita.

“Salah satu penyebab gizi buruk di Kabupaten Indragiri Hilir adalah adanya komsumsi makanan yang tidak tepat. Seharusnya tidak untuk balita tetapi diberikan, seperti misalnya balita diberikan susu kental manis,” ujar Zulaikha Wardan selaku Ketua Gerakan Satu Hati Jilid 2 Kabupaten Indragiri Hilir dalam sebuah acara dengan media yang digelar secara online, Jumat (17/9).

Selain diakibatkan mengkonsumsi susu kental manis, menurut Zulaikha, penyebab balita gizi buruk lainnya di Kabupaten Indragiri Hilir adalah karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak mampu, sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya apalagi memenuhi gizi sesuai dengan yang dibutuhkan, baik itu ibu hamil maupun balitanya. Kemudian, ada penyakit penyerta anak gizi buruk dan edukasi perilaku hidup sehat yang belum maksimal.

“Karena itu, melalui Tim Penggerak PKK, kami senantiasa mengadakan sosialisasi kepada ibu-ibu di daerah Indragiri Hilir ini, terutama calon ibu rumah tangga yang nantinya akan melahirkan anak-anak mereka, supaya tidak melahirkan anak-anak bergizi buruk yang nantinya bisa menjadi stunting,” tukasnya.

Zulaikha menyampaikan klasifikasi pekerjaan para orangtua di Kabupaten Indragiri Hilir kebanyakan buruh, petani, dan nelayan, sehingga mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat memprihatinkan dan kondisinya di bawah garis kemiskinan.

Karena itu, pada Gerakan Satu Hati Jilid 2 tahun 2021 ini adalah merupakan gerakan kepedulian yang mengambil tema “TPP PKK Indragiri Hilir Mengatasi Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang”, TPP PKK akan melibatkan seluruh komponen dengan mengumpulkan donasi yang nantinya akan diberikan kepada balita gizi buruk yang berjumlah 19 anak dan balita gizi kurang sebanyak 588 balita.

Konsep Gerakan Satu Hati Jilid 2 ini merupakan intervensi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir dalam rangka menurunkan angka stunting secara masif dan dipelopori TPP PKK. “Karena, kalau tidak ditangani secara tepat dan cepat, balita gizi buruk dan kurang gizi yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir ini akan berpotensi menjadi stunting,” ucap Zulaikha.

Dia mengatakan gerakan ini tidak muncul begitu saja dan tidak serta merta dilaksanakan begitu saja, tapi melalui proses. Dijelaskan, berawal dari bulan Juni 2021, TPP PKK Kabupaten Indragiri Hilir bersama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Bappeda, dan Dinas Kesehatan, melaksanakan pertemuan-pertemuan untuk merumuskan konsep Gerakan Satu Hati Jilid 2 ini seperti apa.

“Setelah konsep final kita melaksanakan publikasi kepada donatur melalui pertemuan dan talk show, yang bertujuan kegiatan yang kita lakukan ini adalah penanganan stunting secara bersama-sama dan tidak menggunakan anggaran APBD Kabupaten Indragiri Hilir,” tuturnya.

Seperti diketahui, dalam kondisi pandemi Covid 19 saat ini, menjadikan Pemkab Indragiri Hilir dalam penganggarannya tidak memungkinkan untuk melaksanakan penanggulangan dan penanganan stunting di daerahnya secara maksimal. Untu itu, TPP PKK yang mempunyai peran menggerakkan seluruh komponen untuk bekerjasama dalam rangka mengatasi stunting ini, berinisiasi untuk mengumpulkan dana dari para donator yang terdiri dari para pegawai negeri, perusahaan, perbankan, serta organisasi dan pihak-pihak lain yang tidak mengikat.

Dia mengatakan salah satu langkah yang dilakukan Gerakan Satu Hati Jilid 2 adalah memberikan susu untuk anak balita gizi buruk dan kurang gizi. “Susu yang kita pesan sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan dan cocok untuk anak-anak gizi buruk. Kita sudah salurkan susu tersebut pada 17 Agustus 2021 lalu,” ujarnya.

Setelah menyalurkan susu kepada para balita gizi buruk dan kurang gizi, TPP PKK akan melakukan monitoring yang bekerjasama dengan TPP PKK Kecamatan dan Puskesmas-puskesmas. “Setelah beberapa bulan dipantau, saat ini terjadi penurunan balita gizi buruk di Kabupaten Indragiri Hilir menjadi 17 anak dari data Februari 2021 sebanyak 19 anak. Sementara balita kurang gizi turun menjadi 368 anak dari sebelumnya 588 anak,” tukas Zulaikha.

TERKINI
Richie Sambora Harus Berlutut ke Jon Bon Jovi agar Livin` on a Prayer Dimasukkan ke Album Lagi Bucin, Dua Lipa Peluk Mesra Callum Turner di Jalanan Berkarier Sejak Muda, Anne Hathaway Sering Alami Stres Kronis Gara-gara Tuntutan Pelecehan Seksual, Lady Gaga Batalkan Pesta Lajang Adiknya