Ribuan Demonstran Tolak Penggunaan Mata Uang Bitcoin

Kamis, 16/09/2021 10:40 WIB

San Salvador, Jurnas.com - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di El Salvador, untuk menolak penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

Presiden Nayib Bukele mengatakan, mata uang kripto itu akan membantu orang-orang Salvador yang bekerja di luar negeri, jika ingin mengirim uang ke dalam negeri.

Tetapi para demonstran khawatir mata uang tersebut akan memberikan dampak ketidakstabilan dan inflasi terhadap negara Amerika Latin itu.

Dikutip dari BBC pada Kamis (16/9), sejumlah pengunjuk rasa membakar mesin Bitcoin baru, sementara yang lain memegang papan bertuliskan "Bukele Dictator".

Pekan lalu, El Salvador menjadi negara pertama yang menggunakan mata uang virtual sebagai alat pembayaran yang sah, selain dolar AS.

Para demonstran, berkumpul di ibu kota San Salvador pada peringatan 200 tahun kemerdekaan negara itu, mengacungkan plakat bertuliskan "Tidak untuk Bitcoin" dan "Hormati Konstitusi".

Mereka menuduh presiden menggunakan cara otoriter untuk mempererat cengkeramannya pada kekuasaan

Bukele telah bergerak untuk memperkuat kontrol atas peradilan, yang baru-baru ini mengizinkannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua berturut-turut meskipun ada batasan konstitusional.

"Sangat penting untuk mengatakan pagi ini: Sudah cukup! Apa yang dilakukan pemerintah adalah arogan, itu otoritarianisme," kata pengunjuk rasa Dora Rivera kepada kantor berita Reuters.

Tapi Bukele masih menikmati dukungan kuat di El Salvador, dengan jajak pendapat surat kabar baru-baru ini menunjukkan 85,7 persen orang menyetujui kepemimpinannya.

TERKINI
Aksi Demo Mahasiswa di AS Tanda Kesadaran Global Israel Negara Penjajah Nurul Ghufron Tak Hadir, Dewas KPK Terpaksa Tunda Sidang Etik Komisi IV Dorong Pariwisata di NTT Harus Didukung Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Komisi IV: Taman Nasional Komodo Harus Dijaga Kelestariannya