Senin, 21/11/2016 20:26 WIB
Lembaga HAM Dunia (Human Rights Watch) merilis lebih dari 1200 rumah penduduk muslim Rohingya, Myanmar telah diratakan dalam rentang waktu enam minggu terakhir. Gambar satelit terbaru menunjukkan bahwa selama 10 hingga 18 November, sebanyak 820 struktur bangunan yang dihancurkan.
Otoritas keamanan dan militer dilaporkan turut serta dalam operasi penghancuran tersebut. Namun, pemerintah setempat membantah hal ini.
Rohingya merupakan salah satu kelompok minoritas paling teraniaya di dunia. Dikutip dari BBC, tidak ada laporan paling valid untuk memperkirakan total jumlah kerusakan yang diderita oleh komunitas Muslim ini. Hal tersebut dikarenakan pemerintah Myanmar kerap menghalangi akses wartawan internasional untuk masuk dan berkunjung ke Rohingya.
Pemerintah Myanmar juga menyebut masyarakat Rohingya telah membakar rumah mereka sendiri untuk menarik perhatian internasional. Bahkan, juru bicara presiden, Zaw Htay menuduh kelompok tersebut berlebihan dalam menanggapi laporan dari luar.
Junta Myanmar Tegaskan Kembali Rencana Pemilu Usai Mantan PM Kamboja Minta Akses ke Suu Kyi
Eksodus ke Thailand Berlanjut setelah Jatuhnya Kota Perbatasan Utama Myanmar
Perbatasan Myanmar Jadi Pusat Operasi Ilegal, Thailand Bantu Pulangkan 900 Warga China