Taliban Lepaskan Tembakan Peringatan di tengah Demonstrasi

Selasa, 07/09/2021 20:25 WIB

Kabul, Jurnas.com - Sekelompok militer Taliban melepaskan tembakan ke udara pada Selasa (7/9), untuk membubarkan para pengunjuk rasa di ibu kota Afghanistan, Kabul. Akibatnya, para demonstran berlarian untuk menghindari tembakan.

Ratusan pria dan wanita meneriakkan slogan-slogan "Hidup perlawanan" dan "Matilah Pakistan". Mereka berbaris di jalan-jalan untuk memprotes pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.

Sebagaimana diketahui, Pakistan memiliki hubungan yang dalam dengan Taliban, diyakini membantu kelompok Islam itu kembali berkuasa.

"Pemerintah Islam menembaki orang-orang miskin kami," kata seorang wanita yang panik di jalan dikutip dari Reuters. Tidak ada laporan korban luka-luka.

Pengambilalihan kekuasan di Afghanistan memicu banyak orang untuk kabur dari negara itu, karena takut dengan pembalasan.

Sebelumnya, pasukan asing pimpinan AS mengevakuasi sekitar 124.000 orang asing dan warga Afghanistan yang berisiko, tetapi puluhan ribu lainnya tetap tertinggal.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Washington telah melakukan kontak dengan sekitar 100 orang Amerika yang masih berada di Afghanistan.

Sekitar 1.000 orang, termasuk orang Amerika, terjebak di kota utara Mazar-i-Sharif selama berhari-hari, menunggu izin penerbangan charter untuk berangkat.

"Pemahaman saya adalah bahwa Taliban tidak ditolak untuk keluar dari siapa pun yang memegang dokumen yang sah, tetapi mereka mengatakan mereka yang tidak memiliki dokumen yang sah, pada titik ini, tidak dapat pergi," ujar Blinken.

"Karena semua orang ini dikelompokkan bersama, itu berarti penerbangan tidak diizinkan untuk pergi. Kami tidak mengetahui ada orang yang ditahan di pesawat, atau situasi seperti penyanderaan," tutup dia.

TERKINI
Jumlah Pengangguran di Indonesia Turun jadi 7,2 Juta Orang Industri Pengolahan jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I BKSAP DPR Harap Kerja Sama dengan Zimbabwe Beri Manfaat di Berbagai Bidang SKK Migas Komit Optimalkan Manajemen Rantai Pasok