Senin, 06/09/2021 16:05 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Departemen Pertahanan AS membantah validitas laporan media Iran tentang penarikan pasukan AS dari pangkalan militernya di Suriah.
Seorang juru bicara Pentagon mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu tidak benar. "Standar misi kami di Suriah tetap sama. Kami membuat panggilan pagi ini untuk mengkonfirmasi hal ini," katanya dilansir Middleeast, Senin (06/09).
Pada hari Rabu, saluran Al-Alam Iran sebelumnya mengutip sumber militer tak dikenal, mengklaim bahwa AS mengevakuasi tiga pangkalan militernya di lapangan Al-Omar, timur Deir ez-Zor, Tall Baydar dan Qasrak di pedesaan Al- Kegubernuran Hasakah.
Sebagian besar wilayah provinsi kaya minyak Al-Hasakah, Deir ez-Zor dan Raqqa (Suriah utara dan timur laut) berada di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung oleh Koalisi Global Melawan Daesh yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
AS Sebut Tidak akan Terlibat Perang dalam Konflik Bersenjata Iran-Israel
Dwayne Johnson Rahasiakan Pilihannya untuk Pilpres 2024 AS Mendatang
Film Badarawuhi Di Desa Penari Tayang di USA, Ini Harapan Produser Manoj Punjabi
Pihak berwenang Suriah menuduh AS bekerja untuk menyelundupkan minyak Suriah dan menjualnya ke luar negeri untuk merampasnya dari Suriah dalam pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.
Pada 2019, mantan Presiden AS Donald Trump menyetujui rencana untuk menarik pasukan negaranya yang dikerahkan di Suriah. Namun, sebagai akibat dari tekanan dari anggota pemerintahannya, ia kemudian memutuskan untuk mempertahankan 900 personel militer untuk memastikan kendali AS atas ladang minyak yang disita di Wilayah Jazira.
Keyword : Amerika Serikat Militer AS Wilayah Suriah