Kamis, 02/09/2021 07:52 WIB
London, Jurnas.com - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan, tidak ada kebutuhan mendesak untuk dosis booster vaksin COVID-19 untuk yang sudah menerima dosis vaksin lengkap.
Komentar tersebut mengikuti pernyataan serupa dari European Medicines Agency bulan lalu bahwa diperlukan lebih banyak data tentang durasi perlindungan setelah inokulasi penuh untuk merekomendasikan penggunaan suntikan booster.
"Bukti efektivitas dunia nyata menunjukkan bahwa semua vaksin yang dibuat di wilayah tersebut sangat protektif terhadap rawat inap terkait COVID-19, penyakit parah, dan kematian," kata ECDC, dikutip dari Reuters pada Kamis (2/9).
Meksi begitu, ECDC mengatakan dosis tambahan dapat dipertimbangkan untuk orang yang mengalami respons terbatas terhadap rejimen standar, menambahkan bahwa suntikan ini harus diperlakukan secara berbeda dari dosis penguat.
Kirim Surat ke DPR, OJK dan Parekraf, DNA Production Menyayangkan Perlakuan Sebuah Bank Swasta
Vaksin COVID-19 Moderna Efektif Lawan COVID-19 Varian Eris
PBB Catat 165 Orang Juta Jatuh Miskin akibat Pandemi COVID-19 dan Perang
Jerman dan Prancis telah mengumumkan bahwa mereka akan mulai memberikan booster kepada orang-orang yang rentan dan immunocompromised mulai bulan ini untuk melindungi warga dari varian Delta yang lebih menular.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga telah mulai memberikan dosis ketiga vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna kepada mereka yang kekebalannya terganggu.
Negeri Paman Sam itu berencana untuk menawarkan dosis booster lebih luas mulai 20 September jika regulator kesehatan negara itu menganggapnya perlu.
Keyword : Pandemi COVID-19Booster Vaksin COVID-19