Unit pertama S-400 diharapkan akan dikirim pada akhir tahun ini dan semua pengiriman akan selesai dalam periode lima tahun.
AS sudah berselisih selama lebih dari setahun atas akuisisi Turki dari Rusia atas sistem pertahanan rudal S-400, bersama dengan tindakan Turki di Suriah, konflik antara Armenia dan Azerbaijan dan di Mediterania timur.
Washington mengklaim bahwa sistem pertahanan S-400 tidak kompatibel dengan peralatan NATO dan dapat mengekspos F-35 ke kemungkinan tipu daya Rusia.
Washingtong mengklaim, peralatan Rusia tidak sesuai dengan sisa perangkat keras militer yang dimiliki aliansi militer Barat NATO.
Turki tidak akan mundur dari pengadaan sistem rudal S-400 dan kontak dengan sekutu NATO-nya, khususnya AS, untuk mencari solusi untuk masalah ini.
Bulan lalu, Kepala Eksportir Senjata Negara Rusia, Rosoboronexport mengatakan, Moskow berharap segera menyegel kesepakatan untuk memasok Turki lebih banyak sistem S-400 pada paruh pertama tahun depan.
AS menganggap sistem tersebut dapat digunakan secara diam-diam Rusia untuk mengambil informasi rahasia. Selain itu, S-400 dinilai tidak kompatibel dengan sistem NATO.
Ankara menyebut permintaan Gedung Putih tersebut tidak dapat diterima dan merupakan pelanggaran hak kedaulatan Ankara.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan, ini pertama kali Moskow menyebarkan sistem rudal S-400 yang canggih dalam latihan militer di luar negeri.