Jutaan orang telah meninggalkan Suriah dan jutaan lainnya telah mengungsi secara internal sejak tindakan keras Assad terhadap pengunjuk rasa pada tahun 2011 yang menyebabkan perang saudara dengan Iran dan Rusia yang mendukung pemerintah dan AS mendukung oposisi.
Dari 17 juta orang Suriah, 5,5 juta hidup sebagai pengungsi di wilayah tersebut, sebagian besar di Turki, dan enam juta lainnya tercerabut dari dalam negara mereka sendiri.
Mereka yang masuk daftar hitam Departemen Keuangan AS termasuk kepala Direktorat Intelijen Umum Suriah, gubernur Bank Sentral Suriah.
Di antara 14 daftar hitam adalah putra Assad, Hafez, seorang pengusaha Suriah dan sembilan entitas seorang pejabat senior AS yang dituduh membantu mendanai "kampanye teror" pemerintah Suriah.
Washington berupaya untuk memaksakan pada Suriah sebuah Konstitusi yang sesuai dengan pandangan Amerika dan Israel.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia yang berbasis di Den Gaag, Belanda menyalahkan pemerintah Suriah, atas serangan senjata kimi pada 2017 silam.
Pasukan Suriah yang didukung oleh kekuatan udara Rusia telah mengambil kendali atas sebagian besar Aleppo, merebut sekitar 30 desa hanya dalam satu hari Minggu
Krisis pengungsi saat ini di negara Eropa merupakan konsekuensi dari dukungan mereka terhadap terorisme di negara Arab.
Operasi AS untuk membunuh Baghdadi tidak lebih dari sebuah tipuan, karena politik AS tidak berbeda dengan Hollywood.
Perang hanya akan berakhir melalui pemberantasan terorisme.