Ini kali pertama bagi M Fadli tampil di ASEAN Para Games setelah diamputasi kaki kirinya pada 2015.
ASEAN Para Games ke-9 berlangsung pada 17-23 September 2017 dan diikuti total 1.428 atlet yang berasal dari 11 negara di wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Kamboja, Singapura, Laos, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Timor Leste dan tuan rumah Malaysia.
Pemerintahan Presiden Jokowi diminta untuk menggalang kekuatan bersama negara yang tergabung dalam ASEAN untuk menekan pemerintah Myanmar.
Apa yang diraih oleh para atlet menurut Imam membuktikan bahwa prestasi bisa diraih dengan kesungguhan dan tekad yang kuat.
Dengan melihat potensi para atlet yang dengan persiapan apa adanya dapat memperoleh hasil di Kuala Lumpur, optimis di Asian Para Games 2018 dan Paralympic 2020 mampu berprestasi.
Hingga persaingan Kamis (21/9/2017), Kontingen Garuda masih terus kokoh memuncaki klasemen perolehan medali dengan raihan 91 emas, 53 perak dan 38 perunggu.
Selain menyampaikan rasa bangganya, Menpora juga menyebut sejumlah situasi positif yang berlangsung selama pelatihan yang membuat atlet tetap terjaga fokus dan konsentrasinya dalam bertanding.
Indonesia menutup ASEAN Para Games dengan 126 medali emas, 75 perak dan 50 perunggu jauh meninggalkan perolehan medali negara negara lainnya di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Menpora, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kemendikbud terkait penyesuaian para atlet para games ini untuk masuk menjadi PNS.
Anggaran dana yang dikeluarkan untuk bonus atlet pada kedua multievent ini mencapai Rp 70.588.000.000 untuk total 251 medali yang diperoleh dalam ASEAN Para Games 2017 dan 191 medali yang diperoleh dalam SEA Games 2017.