Selagi obat kanker belum ditemukan, masyarakat hanya bisa melakukan tindak pencegahan dengan cara meminimalisasi faktor risiko, maupun deteksi dini.
Bicara soal kanker tidak melulu mengenai penyembuhan. Jika mampu dicegah, penyakit dengan jumlah kematian nomor satu di dunia ini bisa ditekan angka kejadiannya.
Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mengajak para pengurus, relawan dan juga dari komunitas survivor kanker nonton bareng (nobar) film “Bebas”
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), Linda Agum Gumelar berharap pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin baik.
Persatuan Istri-istri Anggota (Perista) Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) mengajak kepada para perempuan Indonesia, agar tidak ragu melakukan deteksi dini kanker payudara.
Menurut Ketua YKPI Linda Agum Gumelar, selama ini kerap dijumpai pasien kanker baru memeriksakan diri setelah berada di stadium lanjut. Akibatnya, risiko kesembuhan menjadi lebih rendah.
Ini merupakan bagian dari upaya YKPI untuk mewujudkan Indonesia Bebas Kanker Payudara Stadium Lanjut 2030
Melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 411.1/Kep.1229-Huk/2019 yang diteken oleh Bupati A. Zaki Iskandar, Pemkab Tangerang resmi mendirikan Komunitas Peduli Kanker Payudara pada 9 Desember 2019 lalu.
Ia juga mengingatkan agar perempuan di semua umur untuk tidak menunda melakukan pemeriksaan karena penyakit tidak pernah memandang usia.
Keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar, pada Senin (9/3) sore, setelah melalui banyak pertimbangan.