Anggota Komisi X DPR RI Sudewo menyarankan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim supaya tidak tergesa-gesa menghapus ujian nasional (UN).
Rencana mengganti UN dengan sistem yang baru juga tak lepas dari banyaknya pihak yang memprotes sistem belajar mengajar yang diterapkan saat ini, karena siswa dipaksa untuk mencapai skor tertentu dalam UN.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim melakukan kajian secara komprehensif dan mendalam terkait wacana penghapusan Ujian Nasional (UN).
Isu pendidikan dewasa ini menjadi diskursus hangat di ranah publik seiring dengan ditunjuknya Nadiem Makarim sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan.
Pasalnya, hasil belajar keras peserta didik selama tiga tahun di jenjang pendidikan SMP maupun SMA, ditentukan oleh tes yang berdurasi dua hingga tiga jam.
Nadiem Anwar Makarim menyebut cetak biru (blue print) pendidikan Indonesia, tidak bisa dikerjakan secara tergesa-gesa.
Nadiem Anwar Makarim memberikan bocoran, bahwa Asesmen Kompetensi Minimum yang mengujikan kemampuan literasi dan numerasi, akan meniru soal-soal Programme for International Students Assessment (PISA).
Hingga banjir memasuki hari ke-3, Mendikbud belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait tindak lanjut sekolah terdampak banjir