Pembatalan tersebut diumumkan oleh perusahaan pada Minggu (14/10) kemarin, di tengah hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Kairo juga memperingatkan bahwa kasus tersebut rentan disalahgunakan untuk mengeksploitasi Riyadh secara politis.
Politisi Partai Buruh, Emily Thornberry mengatakan, sudah ada cukup bukti untuk menunjuk hidung Saudi sebagai dalang dari kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Politisi Partai Republik itu mengingatkan, jika Saudi terbukti benar berada di balik pembunuhan tersebut, maka AS terancam kehilangan kredibilitas hak asasi manusia (HAM).
Presiden Turki Recep Tayip Erdogan menekankan pembentukan kelompok kerja bersama pada jurnalis yang hilang.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan menghukuman Saudi jika bukti dalang hilangnya Khashoggi, meskipun ia mengatakan tidak akan menghentikan penjualan senjata miliar dolar ke Riyadh.
Aldakhil menyarankan, agara Arab Saudi menggunakan produksi minyaknya sebagai senjata. Minyak mentah Brent Benchmark diperdagangkan sekitar USD80 per barel.
Sementara, media Turki dengan tegas meyakini bahwa Khashoggi dibunuh, kemudian tubuhnya dilenyapkan. Meski begitu Arab Saudi membantah tudingan tersebut.
Pasar saham lainnya di Teluk dibuka lebih tinggi pada hari Minggu tetapi mulai jatuh saat Riyadh jatuh, dengan indeks Dubai tenggelam 1,4 persen.
Trump mengatakan bahwa Saudi sudah menyangkal tudingan keterlibatan dengan sangat kuat.