Sejumlah kiai Jawa Timur enggan memberikan dukungan kepada Mahfud MD jika maju sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
Mahfud MD disebut bukan kader asli Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu menjadi alasan NU enggan memberikan dukungan kepada Mahfud sebagai calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini Presiden Jokowi tidak akan memilih Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres). Sebab, Mahfud diyakini tidak dapat mendongkrak elektabilitas Jokowi dalam menghadapi Pilpres 2019.
Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur Kiai Hisyam Syafaat menyebut Mahfud MD kader asli Nahdlatul Ulama (NU). Karena itu, sosok Mahfud tidak akan pernah merepresentasikan organisasi massa Islam tersebut.
Hal itu disampaikan Robikin kala menjadi pembicara di salah satu stasiun televisi swasta pada Jumat (3/8).
Presiden Jokowi batal menunjuk Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi pada Pilpres 2019. Jokowi memutuskan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma`ruf Amin sebagai Cawapres.
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil politikus Partai PErsatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chairul Mahfiz terkait kasus dugaan suap usulan dana perimbangan daerah tahun anggaran 2018.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (13/9). Apa agenda kunjungan Mahfud mengunjungi KPK?
Berkurangnya bantuan internasional untuk penanganan HIV/ADS di Indonesia terjadi karena Bank Dunia memberlakukan klasifikasi baru
PKB memastikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mendukung pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma`ruf Amin pada Pilpres 2019 mendatang.