Indonesia membutuhkan sosok calon wakil presiden (Cawapres) dari kalangan santri yang memiliki pemahaman Islam transformatif dan moderat.
Meski PKB belum menentukan sikap terkait calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2019, sejumlah relawan sudah menjamur mendeklarasikan dukungan kepada Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Indonesia sebagai negara majemuk yang memiliki berbagai macam suku, adat istiadat, agama, dan berbagai latar belakang, maka membutuhkan seorang pemimpin yang toleran.
Presiden Jokowi tidak dapat leluasa untuk menentukan calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi dalam kontestasi di Pilpres 2019 mendatang. Apa alasannya?
Sosok Muhaimin aktif membangun solidaritas global kemanusiaan misalnya dalam penanganan krisis kemanusiaan Rohingya di Myanmar dan kelaparan di Yaman.
Ustad Shomad mengatakan pemerintah saat ini cukup mengapesiasi peran santri dalam membangun Indonesia dengan menetapkan hari santri yang jatuh pada 22 Oktober.
Cak Imin mengucapkan terima kasih dan menghormati aspirasi warga yang mendukungnya untuk maju sebagai cawapres mendatang.
Spanduk "Muhaimin Iskandar Cawapres 2019" bertebaran di sejumlah daerah. Hal itu dilakukan oleh sejumlah relawan dan simpatisan yang mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu untuk maju di Pilpres 2019.
Disejumlah lembaga survei menyebut elektabilitas Presiden Jokowi masih di bawah 50 persen. Sebagai calon incumbent, elektabilitas di bawah 50 persen dinilai belum aman pada Pilpres 2019 nanti.