Rouhani mengatakan anggota pakta 2015 masih memiliki waktu 60 hari unthk menunaikan janji mereka dalam melindungi sektor minyak dan perbankan Iran dari sanksi Amerika Serikat (AS)
Keputusan itu merupakan reaksi terhadap penarikan AS dari JCPOA dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran dan kegagalan Uni Eropa untuk mengkompensasi keluarnya AS.
Di bawah kesepakatan nuklir, Teheran diizinkan untuk memproduksi uranium yang diperkaya rendah dengan batas 300 kg, dan menghasilkan air berat dengan cadangan sekitar 130 ton.
Iran meminta Amerika Serikat (AS) untuk berbicara kepada Teheran dengan hormat.
Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang dikirim ke negara-negara anggota badan tersebut, menyebutkan bahwa Iran tetap berada dalam batasan, termasuk memperkaya uranium dan stok uranium yang diperkaya.
Kepala IAEA, Yukiya Amano, mengatakan Iran sekarang memproduksi uranium yang lebih diperkaya daripada sebelumnya, tetapi tidak jelas kapan akan mencapai batas persediaan 300 kg yang diatur dalam pakta nuklir 2015.
Kebijakan itu merupakan langkah terbaru Teheran untuk meningkatkan tekanan terhadap Eropa, yang mencoba menyelamatkan pakta nulir 2015.
Keputusan Iran memproduksi uranium yang diperkaya rendah melampaui batas 300 kilogram sebagai imbas penghianatan Amerika Serikat.
Iran akan meningkatkan pengayaan uraniumnya dan memulihkan reaktor nuklirnya.
Ia juga membatasi persediaan uraniumnya yang diperkaya hingga 300 kilogram. Sebagai gantinya, sanksi ekonomi yang melumpuhkan dicabut.